Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur telah memeriksa sampel air ke laboratorium serta memastikan tidak berbahaya
Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur mengatakan gumpalan busa yang mengambang di permukaan Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Ujung Menteng, Kamis (7/11), berjenis limbah detergen.
"Jenisnya detergen. Kita sudah cek ke laboratorium untuk memastikannya dan tidak berbahaya," kata Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Dinas LH Jakarta Timur, Leo Tandino, di Jakarta, Jumat siang.
Detergen itu diduga pihaknya berasal dari endapan di dasar sungai dalam waktu yang lama, tepatnya di pintu air 3 dan 4 BKT Ujung Menteng.
Baca juga: Kali BKT terkontaminasi gumpalan busa serupa salju
Baca juga: Ini penyebab adanya "busa salju" di Kanal Banjir Timur
Baca juga: Kali BKT terkontaminasi gumpalan busa serupa salju
Baca juga: Ini penyebab adanya "busa salju" di Kanal Banjir Timur
Endapan detergen itu kemudian terangkat saat terjadi turbulensi di bawah pintu air.
Sesaat sebelum busa tersebut muncul, kata Leo, petugas melakukan bukaan pintu air untuk dibersihkan.
Berdasarkan dugaan sementara, kata Leo, busa serupa salju yang menggumpal serta menyelimuti badan sungai berasal dari turbulensi di pintu air.
"Prosesnya karena adanya beda tinggi air tepat di pintu air. Air yang terjun ke permukaan sungai menimbulkan turbolensi air. Membuat dasarnya bergejolak sehingga minimbulkan busa," katanya.
Sungai BKT di wilayah Ujung Menteng menerima sumber air dari Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jatikramat, dan beberapa saluran penghubung.
Leo mebambahkan kemunculan busa yang mirip dengan salju itu hanya melintas sesaat lalu hilang.
"Kondisi BKT biasanya normal saja dan tidak ada masalah. Busa sifatnya tidak rutin, tertentu saja," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019