"Ada 'crossingan' saluran air dari warga ke BKT. Sudah kita sekat airnya supaya limbahnya tidak bercampur," kata Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Dinas LH Jakarta Timur, Leo Tandino, di Jakarta, Jumat siang.
Hal itu dikatakan Leo menyikapi kemunculan busa yang diduga mengandung detergen pada aliran BKT Ujung Menteng, Kamis (7/11).
Menurut dia busa serupa gumpalan salju yang menyelimuti aliran BKT diduga berasal dari endapan limbah rumah tangga dalam jangka waktu lama di pintu air 3 dan 4 BKT Ujung Menteng.
Saat dilakukan pembersihan pintu air, terjadi gejolak di dasar sungai hingga mengangkat endapan deterjen yang membentuk busa.
"Kita sudah pasang sekat dari beberapa saluran buangan di sekitar BKT untuk menyaring sampah rumah tangga," katanya.
Baca juga: Warga Rawamangun didenda Rp250.000 karena terkena OTT buang sampah
Baca juga: Tong sampah pilah Jakarta Pusat diganti jadi berbahan stainless steel
Baca juga: Dinas LH DKI Jakarta siagakan satgas evakuasi sampah saluran sungai
Sekat tersebut berbentuk blok pelampung bercorak biru yang dipasang di atas permukaan saluran.
"Kumpulan sampah dan limbah rumah tangga itu menyatu di BKT dan mengendap," ujarnya.
Pihaknya juga mengaku kesulitan untuk menelusuri satu persatu rumah penduduk atau pengusaha yang menggunakan bahan dasar detergen di lingkungan sekitar.
"Menelusiri satu persatu itu agak susah. Kadang ada, kadang nggak ada (busanya)," kata Leo.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019