"Penyakit yang lain ada, tapi yang sangat perlu diwaspadai itu DBD. Jika anak mengalami demam selama lebih dari sehari dan kemudian muncul ruam segera periksakan ke dokter," katanya ketika dihubungi dari Jakarta pada Jumat.
DBD terjadi akibat infeksi virus dengue dan menular melalui gigitan nyamuk, utamanya dari spesies Aedes aegypti. Penyakit ini biasanya ditandai dengan demam tinggi (40 derajat Celsius), sakit kepala, mual, muntah, pembengkakan kelenjar, dan ruam.
Selain DBD, menurut dokter Yuliana, penyakit akibat infeksi virus yang perlu diwaspadai adalah chikungunya, yang juga menular melalui gigitan nyamum Aedes aegypti.
Biasanya pasien DBD mulai bertambah saat awal musim pancaroba ketika cuaca mulai berganti menurut dokter Yuliana.
Ia juga mengingatkan pentingnya tetap mewaspadai serangan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), flu, alergi, dan asma pada anak selama masa pancaroba.
Kepada para orang tua dia menyarankan agar memastikan kebersihan lingkungan terjaga untuk menghindari penularan penyakit. "Agar nyamuk tidak berkembang biak," katanya.
Hampir seluruh wilayah Indonesia mulai memasuki musim pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Perubahan cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama masa pancaroba dan kondisi yang demikian meningkatkan risiko penularan penyakit.
Baca juga:
BMKG imbau warga waspadai cuaca ekstrem dan dampak pancaroba
Kemenkes imbau masyarakat waspadai penyakit saat peralihan musim
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019