"Saya malah belum diberitahu, yang usul siapa nih?," tanya Saefullah saat dikonfirmasi wartawan di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Dia menegaskan, dirinya hanya fokus bekerja dan tidak mengikuti ranah perpolitikan di Jakarta.
"Saya kerja dari pagi, sore sampai malam," ujar Saefullah.
Baca juga: PKS sebut kosongnya kursi wagub sebabkan rancangan anggaran janggal
Baca juga: Syaikhu siap mundur dari DPR jika jadi Wagub DKI Jakarta
Sebelumnya, DPD Partai Gerindra mengirimkan surat perubahan nama usulan cawagub DKI Jakarta kepada DPP PKS dengan empat nama. Salah satunya Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
"Kami kan objektif saja, karena menurut kami, yang memadai, walau dari luar kami terima juga. Sekda kan menurut kami mumpuni jadi wagub," kata Ketua DPD Partai Gerindra, Taufik.
Kendati demikian, Taufik mengatakan usulan ini belum diketahui oleh Saefullah. Dia pun belum berkomunikasi dengan Saefullah.
"Sekdanya belum tahu juga tuh. 'Bener-bener gua gak bo'ong', mudah-mudahan gak marah dia. Ini memang kami nilai, susun nama siapa dari luar yang dicalonkan, track-reckord-nya bagus, nah keluarlah nama Sekda DKI," kata Taufik.
Ada empat nama cawagub DKI dalam surat usulan tertanggal 17 Oktober 2019 yang dikirimkan oleh DPD Gerindra DKI Jakarta kepada DPP PKS.
Yaitu Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Waketum DPP Gerindra Ferry J Yuliantoro, Wasekjen DPP Gerindra Ariza Patria dan Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019