Sebanyak tujuh atlet polo berkuda telah berlatih di Filipina sejak 30 Oktober, dan akan kembali ke Indonesia pada 12 November.
Sekretaris Jenderal Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Wijaya Karya mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya TC tersebut adalah agar para atlet bisa beradaptasi dengan kuda-kuda yang akan mereka tunggangi saat bertanding di Filipina.
"Awalnya mau latihan fisik di Prancis, tapi karena ada perubahan jadinya latihan sekaligus mencoba kuda di Filipina," kata Wijaya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pada SEA Games Filipina seperti kejuaraan internasional lainnya, para atlet akan menggunakan sistem borrowed horse, yang artinya peserta tampil dengan kuda pinjaman atau yang sudah disediakan oleh panitia.
Dengan kuda yang baru ditungganginya itu, maka akan membutuhkan waktu lama bagi para peserta agar bisa memahami kudanya sehingga TC itu akan sangat berguna bagi timnas. Namun Wijaya mengatakan bahwa atlet Indonesia tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi.
"Kudanya pinjam, kita sewa di sana. Adaptasi juga tak susah karena kuda polo itu lebih mudah," ucapnya.
PP Pordasi pun menargetkan Fahmu Akmal dan rekan-rekannya bisa membawa pulang setidaknya satu emas dari dua nomor yang diikuti yakni 0-2 low goal dan 4-6 high goal.
"Targetnya sih dua emas tapi kita optimistis di nomor 0 sampai 2 low goal itu target emas,” ujarnya.
Dari cabang olahraga berkuda hanya polo yang akan dipertandingkan pada SEA Games 2019. Empat negara yakni Filipina, Malaysja, Brunei Darusalam, dan Indonesia akan berjuang untuk memperebutkan medali dalam pesta olahraga se-Asia Tenggara itu.
Baca juga: Ivana Santosa ikuti kualifikasi untuk tampil di AEF U-21 2020
Baca juga: PMJ minta Equinara bantu tingkatkan prestasi atlet berkuda Indonesia
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019