Para peserta berdatangan pada Jumat sejak pukul 18.00 WIB dan menunggu di ruang tunggu khusus Istana Negara.
"Senang masuk Istana, mau ketemu Pak Presiden," ujar seorang anak yatim asal Matraman bernama Raja.
Dia bersama puluhan temannya adalah anggota dari Forum Silaturahmi Anak Yatim Matraman.
Baca juga: Putra Mahkota Abu Dhabi kunjungi Istana Kepresidenan Bogor
Raja merupakan siswa kelas 5 di salah satu satu sekolah dasar di daerah Pisangan Baru, Jakarta.
"Ingin minta sepeda kalau 'salim'," ungkap Raja menyatakan keinginannya jika mendapat kesempatan menjabat tangan Presiden Jokowi.
Selain itu, pembimbing anak-anak yatim dari Yayasan Syifaul Qalbi, di Jalan Raden Saleh, Arsani, mengatakan pihaknya mendapat undangan dari istana.
Baca juga: Sandiaga kunjungi Istana Kadriya Kesultanan Pontianak
"Kami bawa 25 orang. Ini anak-anak dari sekitaran Raden Saleh," jelas Arsani (58).
Arsani mengungkap rasa bangganya dapat menginjakkan kaki di dalam Istana Negara.
"Alhamdulillah bisa masuk, bisa melihat Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf langsung di Istana," kata Arsani.
Arsani mengapresiasi pernyataan dalam sambutan yang disampaikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin terkait keteladanan Nabi Muhammad menginspirasi pembangunan SDM di Indonesia.
"Karena memang berahlak mulia, dan itu juga harus dimiliki oleh anak-anak bangsa," demikian Arsani menanggapi keterkaitan hikmah Maulid Nabi.
Istana Kepresidenan Jakarta menyelenggarakan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 1441 Hijriah.
Acara tersebut diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta yang dihadiri selain oleh para anak yatim, juga sejumlah pejabat pemerintah, wakil rakyat, tokoh masyarakat, serta tokoh agama.
Hikmah Maulid Nabi disampaikan oleh Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Prof Abdul Jamil, dengan tema "Meneladani Akhlak Rasulullah untuk Indonesia Unggul dan Maju".
Baca juga: Peserta SMN di Pontianak kunjungi istana perancang lambang Garuda
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019