"Menjadi pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapa pun warga negara Indonesia dalam bentuk aksi-aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI," kata Wali Kota Risma saat mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke-74 dan Hari Kesehatan Nasional Ke-55 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Minggu.
Risma menjelaskan bahwa aksi nyata yang dimaksud seperti halnya tolong-menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat menggangu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita bohong (hoaks), tidak melakukan perbuatan anarkis, atau merugikan orang lain dan sebagainya.
Menurut dia, jika dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta, bahkan nyawa, sekarang untuk menjadi pahlawan, bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah, melainkan kita juga bisa dengan cara menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, dan membawa harum nama bangsa di mata internasional.
Baca juga: NTB berikan bingkisan kepada veteran pada Hari Pahlawan
Risma menyampaikan kembali bahwa peringatan Hari Pahlawan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat.
"Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia," katanya.
Wali Kota melanjutkan, "Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggung jawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai-berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain."
Maka dari itu, dia kembali berpesan bahwa mometum Hari Pahlawan ini juga harus dimaknai dengan wujud nyata. Adapun caranya dengan terus membangun negeri menuju Indonesia maju.
Hari Pahlawan kiranya bukan hanya bersifat seremonial semata, melainkan dapat diisi dengan berbagai akivitas yang dapat menyuburkan rasa nasionalisme dan meningkatkan rasa kepedulian untuk menolong sesama yang membutuhkan.
Baca juga: Pahlawan masa kini itu tidak hoaks anarkis dan provokator
"Dengan menjadikan diri kita sebagai pahlawan masa kini, permasalahan yang melanda bangsa dewasa ini dapat teratasi. Untuk itu, marilah kita terus-menerus berupaya memupuk nilai kepahlawanan agar tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan masyarakat Indonesia," katanya.
Turut hadir dalam peringatan Hari Pahlawan, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Surabaya, veteran, dan pekerja sosial masyarakat. Hadir juga sebagai peserta upacara ribuan pelajar SD dan SMP dari berbagai sekolah di Surabaya.
Di sela-sela upacara, dibacakan pesan-pesan Pahlawan Nasional, di antaranya Nyi Ageng Serang, Jenderal Sudirman, Moh. Yamin, Teuku Nyak Arif, Abdul Muis, Pattimura, Silas Papare, Bung Tomo, Gubernur Suryo, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, R.A. Kartini, Ki Hajar Dewantara, dan I Gusti Ngurah Rai. Kemudian, acara diisi dengan mengheningkan cipta selama 1 menit.
Baca juga: Jokowi sebut Indonesia butuh pahlawan pemberantas kemiskinan
Di akhir upacara, juga dilakukan pemberian penghargaan oleh Wali Kota Risma kepada 132 warga atas prestasi, partisipasi, dan dedikasinya kepada Kota Surabaya.
Selain itu, berbagai penampilan juga disuguhkan dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke-74 ini, di antaranya Paduan Suara SMPN 6 Surabaya, Gamelan SMPN 3 Surabaya, Orchestra SMP Santa Maria Surabaya, tari remo beserta teatrikal Surabaya Bhineka yang diikuti oleh 1.170 pelajar SD/SMP se-Kota Surabaya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019