Di kediamannya di kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Senin, Sakinah mengungkap kronologi penyiraman yang menimpanya pada Jumat (7/11) sekitar pukul 19.00 WIB.
"Saya sudah mau pulang berjualan, terus kayak ada yang nyiram. Saya pikir waktu itu ada hujan karena airnya dingin," ujar lansia yang akrab disapa Enah itu.
Sakinah mengaku seperti disiram dari belakang oleh orang berbaju merah yang naik motor. Saat itu dia sedang mendorong gerobak yang berisi sayur-mayur menuju arah pulang ke rumah.
Namun lantaran kejadian begitu cepat, ditambah kondisi yang gelap membuat ia tak melihat jelas wajah pelaku dan ciri-ciri pelaku.
"Di tengah perjalanan, enggak berapa lama rasanya panas gitu, kayak melepuh kulit saya," ujar dia.
Baca juga: Polisi selidiki cairan kimia dalam kasus penyiraman siswa SMP
Baca juga: Polisi tetapkan tersangka penyiraman cairan kimia 6 anjing di Kramat
Setelah disiram cairan kimia, Sakinah dibantu warga kemudian langsung dilarikan ke dokter sebelum dibawa ke RSUD Kembangan untuk dilakukan visum.
Anggota Kepolisian setempat pun langsung menyelidiki gerobak sayur serta olah tempat kejadian perkara.
Kejadian tersebut sempat terekam kamera CCTV saat Sakinah berjalan lurus mendorong gerobak sayurnya di Komplek Taman Aries. Dia diserang seorang pemuda bermotor dengan air keras.
Sakinah hanya dapat berharap pelaku penyiraman cairan kimia terhadap dirinya dapat segera ditemukan.
Sebelumnya, pada 5 November lalu, teror penyiraman air keras juga pernah terjadi di kawasan Kebon Jeruk yang mengakibatkan
dua siswi SMP jadi korban.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019