Pria kelahiran 59 tahun silam itu mengaku kaget dengan kabar tersebut. Dia teringat bahwa Djaduk masih dalam kondisi sehat saat pertemuan terakhirnya pada awal November lalu.
"Justru saya tadi subuh kaget sekali kenapa secepat itu, enggak tahunya jantung. Memang umurnya, Tuhan berkehendak lain. Sebetulnya dia masih diharapkan oleh musisi-musisi kita untuk menyemarakkan musik jazz di Tanah Air," ujar Mus Mujiono saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Keluarga : Djaduk Ferianto seorang yang suka bercanda
Baca juga: Butet: Djaduk Ferianto seniman pekerja keras
Mus Mujiono mengungkapkan sempat berbicara mengenai Ngayogjazz, sebuah festival musik yang diinisiasi oleh adik Butet Kertarajasa tersebut.
"Kita bicara masalah Ngayogjazz besok. Saya tanya siapa yang tampil, kemasannya seperti apa. Saya baru sekali ini main di Ngayogjazz, baru permulaan dan kemasannya beda sama yang lain-lain. Kita di dusun, benar-benar di dusun," kata dia.
Mus Mujiono juga berencana akan berkunjung ke makam Djaduk Ferianto dalam waktu dekat ini.
"Enggak menutup kemungkinan besok, karena saya setelah itu saya langsung terbang ke Surabaya, ke Pandaan, mengisi acara ulang tahun Jawa Timur," imbuhnya.
Baca juga: Djaduk Ferianto meninggal dunia
Baca juga: Jazz Gunung 2019 siap digelar di Bromo dan Ijen
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019