"Tahun depan, pada Januari akan diluncurkan," kata Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo di Batam Kepulauan Riau, Rabu.
Ia mengatakan penyaluran dana bergulir melalui fintech itu merupakan bagian dari program 100 hari kerja Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Selama ini, penyaluran dana bergulir dilakukan menggunakan 3 skema, di antaranya koperasi dan lembaga keuangan non bank.
Dari tiga skema itu, penyalurannya dikurangi 40 persen untuk dialihkan menggunakan fintech.
Sementara itu, LPDB menggandeng perguruan tinggi untuk membantu UMKM agar dapat mengelola keuangan dalam mengembangkan usahanya.
LPDB menyepakati nota kesepahaman dengan 6 perguruan tinggi untuk membantu UMKM.
Menurut dia, selama ini kualitas proposal UMKM saat mengajukan pinjaman masih jauh harapan. Dengan adanya pendampingan, maka perguruan tinggi bisa memberikan bantuan untuk penyempurnaan dokumen.
"Dokumen itu penting, agar kualitas UKM dan koperasi bisa dilihat dari proposal," kata dia.
Sebanyak 6 perguruan tinggi yang bekerja sama yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Pasundan, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas dan UPI Bandung.
Baca juga: LPDB targetkan 5.000 UMKM orientasi ekspor
Baca juga: LPDB sebut perlu lembaga perantara untuk salurkan dana ke UMKM
Baca juga: LPDB sebut moratorium pencairan dana bergulir tak rugikan UMKM
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019