Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Mamat, mengatakan saat ini seluruh jenazah sudah dalam proses pemulangan dan akan diberangkatkan secara bersamaan. "Sudah proses pemulangan ke dalam ambulan, tinggal dua jenazah lagi yang disiapkan untuk dimasukkan ke ambulans," kata Mamat di saat dihubungi, Kamis.
Korban yang mengalami luka-luka sebanyak 25 orang. Sebagian, kata dia, sudah ada yang dibolehkan pulang.
"Dari 25 pasien, hingga jam 13.00 WIB tersisa 11 pasien yang masih kita tangani," kata dia.
Dia menyebut pasien yang masih dirawat tersebut diantaranya ada yang mengalami luka berat seperti patah tulang. Termasuk supir pengemudi bis yang diduga menjadi penyebab kecelakaan karena mengantuk.
"Untuk supir, kita belum tahu persis lukanya, tapi tadi dia sudah dirontgen untuk dipastikan sebelah mana lukanya," katanya.
Baca juga: Dishub Jabar: Jalan Tol Cipali harus miliki pembatas jalan
Baca juga: Dua bus terlibat kecelakaan Tol Cipali ternyata layak jalan
Baca juga: Operator Tol Cipali: 80 persen kecelakaan merupakan "human error"
Sementara itu, Kasatlantas Polres Subang, AKP Bambang Sumitro menyebut penyelidikan terhadap supir bus Sinar Jaya akan dilakukan ketika proses perawatan sudah selesai.
"Menunggu proses perawatan dulu. Setelah perawatan langsung penyelidikan," kata Bambang.
Kecelakaan itu melibatkan Bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan Bus Arimbi bernopol B 7168 CGA.
Kecelakaan itu bermula dari Bus Sinar Jaya yang dikemudikan oleh Sanudin dari arah Jakarta menuju Palimanan diduga hilang kendali dan menyeberang ke jalur berlawanan sehingga menabrak Bus Arimbi yang datang dari arah Cirebon.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian menduga ada faktor kelalaian karena supir Bus Sinar Jaya diduga mengantuk saat terjadinya kecelakaan maut tersebut.*
Baca juga: Kecelakaan maut di Tol Cipali diduga sopir mengantuk
Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipali, Polisi duga sopir mengantuk
Baca juga: Kecelakaan di tol Cipali, tujuh orang meninggal dan puluhan luka
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019