"Kalau calonnya ada beberapa, kalau bermusyawarah kan baik. Tenaga bisa disimpan untuk berkompetisi dengan pihak lain," katanya, di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, musyawarah artinya berunding untuk bersama-sama menentukan arah perjalanan Partai Golkar ke depan.
Mengenai akan bermunculannya calon ketua umum pada munas, Ical mengatakan nanti pimpinan munas yang akan mengarahkan calon-calon yang muncul untuk bermusyawarah mufakat menyusun program yang baik.
Namun, ia enggan menjawab ketika ditanya kans Airlangga untuk terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Yang jelas, kata dia, siapapun yang menang harus bisa merangkul karena itulah yang menjadi kekuatan Golkar.
"Kalau target saya pribadi, Golkar pada tahun 2024 pasti menang. Kedua, harus bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden dari kader partai sendiri," kata Ical.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak seluruh kader dan pimpinan partai untuk mengedepankan musyawarah mufakat dalam memilih ketua umum pada munas, Desember 2019.
Airlangga menjelaskan bahwa pemilihan ketua umum secara aklamasi sudah beberapa kali dilakukan oleh Golkar.
"Pertama kali waktu Pak Ical, kemudian waktu munaslub (munas luar biasa) kemarin. Jadi, Golkar sudah melaksanakan itu," katanya.
Rapimnas itu dihadiri oleh 400 kader Partai Golkar dari seluruh Indonesia sebagai persiapan pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar pada Desember mendatang.
Selain Ical, tokoh-tokoh senior Golkar lain.hadir, antara lain Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.
Kemudian, tokoh-tokoh Golkar lainnya, seperti Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, dan Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsudin.
Baca juga: Airlangga: Bukan masanya lagi saling sikut
Baca juga: Airlangga ajak kedepankan musyawarah mufakat pilih ketua umum
Baca juga: Buka Rapimnas Golkar, Airlangga singgung kesepakatan dengan Bamsoet
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019