"Bencana angin Langkisau yang terjadi di tiga desa Kabupaten Banyuasin pada Rabu (13/11) yang mengakibatkan 82 rumah rusak berat dan ringan perlu diwaspadai karena berpotensi terjadi di daerah lain selama musim pancaroba pada November 2019 ini," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori di Palembang, Kamis.
Potensi hujan lebat dan angin kencang pada siang hingga malam hari yang terjadi dalam dua hari terakhir kemungkinan terjadi lagi di Palembang dan 16 kabupaten/kota Sumsel.
Baca juga: 43 bangunan rusak akibat puting beliung
"Melihat kondisi tersebut, masyarakat di provinsi ini pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan sekarang ini agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana angin Langkisau atau yang biasa dikenal puting beliung," ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan diperlukan kewaspadaan yang tinggi dengan menghindari berada di sekitar benda-benda atau pohon yang diperkirakan gampang roboh.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, ketika terjadi angin kencang disertai turunnya hujan bisa meminimalkan kerugian masyarakat dan dicegah timbulnya korban jiwa.
Selain angin Langkisau, pada musim pancaroba ini masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, kata Ansori.
Sementara Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji menambahkan pada musim pancaroba ini, hujan diperkirakan akan mengguyur Wilayah Sumatera Selatan hingga 15 November 2019, seiring timbulnya sirkulasi Kalimantan yang membuat massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa masuk ke wilayah Sumsel.
"Masyarakat perlu mewaspadai bencana angin Langkisau, karena hujan disertai angin kencang diperkirakan masih akan terjadi beberapa pekan ke depan, upayakan selalu memperbaharui informasi cuaca melalui aplikasi BMKG," ujarnya.
Baca juga: Puluhan rumah rusak akibat angin langkisau
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019