Tiga dari enam korban ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan pada Rabu (13/11) menjalani operasi.Itu operasi penyambungan tendon. Penyambungan urat otot yang sempat terputus. Sudah berhasil dilakukan operasi oleh tim ortopedi, katanya
Kepala RS Bhayangkara Polda Sumut Kombes dr Antonius Ginting, Kamis, mengatakan, salah satu dari ketiga korban menjalani operasi urat otot yang putus.
“Itu operasi penyambungan tendon. Penyambungan urat otot yang sempat terputus. Sudah berhasil dilakukan operasi oleh tim ortopedi,” katanya.
Baca juga: Istri RMN diduga rencanakan aksi teror di Bali
Baca juga: Istri RMN diduga rencanakan aksi teror di Bali
Ia menyebutkan, tim medis juga melakukan operasi pada salah satu korban luka bakar, karena luka bakar yang diderita mencapai 25 persen.
"Kemarin langsung kita lakukan penanganan darurat. Dokter-dokter spesialis dikerahkan untuk melakukan penanganan,” ujarnya.
Mengenai proses penyembuhan, katanya, diperkirakan mencapai lima sampai tujuh hari. Selanjutnya para korban akan menjalani rawat jalan.
Baca juga: Petugas sita barang di rumah guru ngaji terduga pelaku bom bunuh diri
Baca juga: Petugas sita barang di rumah guru ngaji terduga pelaku bom bunuh diri
"Saat ini seluruh korban kondisinya terus membaik, hanya tinggal proses penyembuhan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Makopolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi sekitar pukul 08.45 WIB.
Baca juga: Guru ngaji terduga pelaku bom di Medan dikenal sangat tertutup
Baca juga: Guru ngaji terduga pelaku bom di Medan dikenal sangat tertutup
Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu dilakukan seseorang berinisial RMN (24). Terduga pelaku meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan. Akibatnya, enam orang terluka.
Baca juga: Mertua pelaku bom: RMN berubah sejak enam bulan terakhir
Baca juga: Mertua pelaku bom: RMN berubah sejak enam bulan terakhir
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019