Sekretaris PMI Provinsi Maluku Herry Latuheru di Ambon, Kamis, pembangunan fasilitas dan sarana air bersih untuk pengungsi dampak gempa akan mulai dilaksanakan pada 2020.
Proses pembangunan telah dibahas dalam rapat koordinasi antara PMI Pusat, PMI Maluku, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies - IFRC) dan PMI Belanda.
Baca juga: Kerusakan rumah korban pascabencana gempa Ambon sedang diverifikasi
"Sesuai dengan rapat koordinasi dengan teman-teman federasi dan PMI Belanda, tahun depan akan ada bantuan untuk bak air dan pipa agar bisa segera dibangun," katanya.
Herry menjelaskan proses pembangunan fasilitas air bersih permanen akan dilakukan dengan membangun bak utama sebagai penampung sumber air bersih, dan bak-bak distribusi di lokasi pengungsian.
Air dari bak utama akan dihubungkan dengan instalasi pipa, sehingga para pengungsi dapat dengan mudah mengakses air bersih setiap harinya.
Kendati akan ada pembangunan fasilitas air bersih permanen, sarana air bersih berupa tandon berukuran 2.200 liter yang sudah ditempatkan di beberapa lokasi pengungsian di Desa Pelauw (Kecamatan Haruku), Desa Waai di Liang (Kecamatan Salahutu), Kabupaten Maluku Tengah tetap akan difungsikan.
Baca juga: Warga Maluku masih hidup dalam ketakutan akibat gempa
"Pembangunannya didukung oleh PMI Belanda. Kami sudah rapat kemarin, tinggal menunggu keputusan Musyawarah Nasional PMI di Jakarta, 16 - 18 Desember 2019 prosesnya nantinya seperti apa," ujarnya.
Menurut Herry, PMI memutuskan untuk membangun fasilitas air bersih secara permanen untuk mendukung ketersediaan air bersih bagi para pengungsi, terutama yang rumahnya rusak akibat guncangan gempa.
"Mungkin kami juga akan mempermanenkan layanan-layanan dan fasilitas untuk pengungsi yang sudah kami bangun sebelumnya," ucapnya.
Baca juga: Pelanggan keluhkan air bersih berwarna hitam pascagempa
Baca juga: Ruang pameran Museum Siwalima retak akibat gempa susulan magnitudo 5,1
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019