Wakapolda Sumatera Utara Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis, mengatakan, dari 12 orang yang diamankan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Ada sekitar 12 orang yakni orang tua dari pelaku, mertuanya, istrinya, kakak si pelaku kemudian tetangganya juga ada ini masih kita periksa, statusnya masih saksi," ujarnya di Polrestabes Medan.
Polisi, kata Mardiaz masih terus bekerja insentif dan melakukan pengejaran terhadap beberapa orang yang ada kaitannya dengan terdua pelaku yang berinisial RMN (24).
Dari penggeledahan di sejumlah lokasi, dikatakan Mardiaz, pihaknya turut mengamankan barang bukti yang dicurigai berbahan peledak.
"Dari rumahnya ada ditemukan beberapa barang bukti berupa pipa yang diisi dengan kandungan kimia, kemudian panah beracun, dan juga alat las dari rumah tersebut," katanya.
Ia menambahkan, dari hasil interogasi terhadap istri terduga pelaku, selama ini mereka melakukan pengajian eksklusif.
"Dan ini tentunya masih kita dalami motif-motifnya apakah ada kaitan dengan istri sendiri dengan kejadian bom," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Makopolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi sekitar pukul 08.45 WIB.
Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu dilakukan seseorang berinisial RMN (24). Terduga pelaku meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan. Akibatnya, enam orang terluka.
Baca juga: Petugas sita barang di rumah guru ngaji terduga pelaku bom bunuh diri
Baca juga: Istri RMN diduga rencanakan aksi teror di Bali
Baca juga: Urat otot putus, korban bom bunuh diri di Medan jalani operasi
Baca juga: Petugas sita barang di rumah guru ngaji terduga pelaku bom bunuh diri
Baca juga: Istri RMN diduga rencanakan aksi teror di Bali
Baca juga: Urat otot putus, korban bom bunuh diri di Medan jalani operasi
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019