Dikutip E! Online, Jumat, Swift membagi tulisan panjang bertajuk "Don't know what else to do" melalui sebuah unggahan di akun-akun media sosialnya.
"Aku akan mendapatkan penghargaan artist of the decade dalam AMA dan sudah berencana untuk melakukan medley hit saya sepanjang dekade dalam acara itu," ujar Swift.
"Namun, Scott Borchetta dan Scooter Braun sekarang mengatakan saya tidak diizinkan untuk menampilkan lagu-lagu lamaku di televisi. Mereka mengklaim akan merekam ulang musikku dan aku tidak diizinkan hingga tahun depan," kata pelantun lagu "22" itu.
Baca juga: Taylor Swift hingga BTS berjaya di MTV EMA 2019
Swift juga tengah membuat film dokumenter perjalanan karirnya bersama Netflix. Tapi lagi-lagi, kedua petinggi labelnya itu menolak penggunaan lagu-lagu lamanya untuk proyek film tersebut.
Scott dan Scooter juga disebut memberikan ancaman bagi Swift apabila dia buka mulut dan tidak mengindahkan perintah dua petinggi Big Machine Records tersebut.
Don’t know what else to do pic.twitter.com/1uBrXwviTS
— Taylor Swift (@taylorswift13) November 14, 2019
Swift berharap kejadian yang menimpanya itu dapat menggugah kesadaran musikus dan petinggi label lain guna memberikan kebebasan terhadap seniman.
Baca juga: Taylor Swift akan terima penghargaan "Artist of the Decade"
"Pesan yang dikirim (oleh Scott dan Scooter) sangat jelas: Jadilah gadis kecil yang baik dan tutup mulut, atau kau akan dihukum. Itu hal yang salah. Mereka tidak melakukan apa pun untuk menciptakan lagu dan hubungan yang aku miliki dengan penggemarku," katanya.
Swift menambahkan telah berupaya secara pribadi bersama timnya untuk tetap membawakan lagu-lagu lamanya. Tapi, langkah itu belum membuahkan hasil.
Dia berharap para penggemarnya terus memberikan dukungan kepadanya agar dapat terus berkarya dan menampilkan musiknya.
"Aku cinta kalian. Dan kupikir, kalian harus tahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Baca juga: Taylor Swift khawatir tidak bisa bikin lagu sedih lagi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019