• Beranda
  • Berita
  • Menristek: Indonesia harus lebih kompetitif di sektor manufaktur

Menristek: Indonesia harus lebih kompetitif di sektor manufaktur

15 November 2019 21:01 WIB
Menristek: Indonesia harus lebih kompetitif di sektor manufaktur
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro berbicara kepada ANTARA usai menghadiri seminar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Sebuah Keniscayaan di Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Indonesia harus lebih kompetitif di sektor manufaktur dengan pemanfaatan teknologi dan inovasi khususnya terkait permesinan.

"Untuk bisa lebih kompetitif di industri manufaktur penguasaan teknologi khususnya teknologi mesin itu sangat penting sehingga kemampuan kita memodifikasi atau membuat mesin itu harus terus disempurnakan melalui fasilitas ini," kata Menristek Bambang saat mengunjungi Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat.

Baca juga: Menristek instruksikan Lapan tinjau helikopter buatan pemuda Sukabumi

Dia mengatakan keberadaan fasilitas di Puspiptek dengan berbagai laboratorium terkait dengan teknologi khususnya permesinan menjadi penting sebagai modal untuk Indonesia memperkuat diri untuk lebih masuk dan lebih kompetitif dalam industri manufaktur.

"Intinya ke depan kita juga ingin mengembangkan fasilitas ini sehingga tidak hanya nanti mendorong perkembangan industri tapi juga bisa memberikan layanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan jasa dari laboratorium yang ada di lingkungan Puspiptek ini," tuturnya.

Menristek Bambang menuturkan, industri manufaktur harus dikembangkan dengan mengacu pada perkembangan industri 4.0 terutama di bidang makanan dan minuman, otomotif, mode, tekstil dan elektronik.

"Kami akan arahkan supaya apapun yang kita kerjakan di sini ujungnya meningkatkan TKDN dan bisa mengurangi ketergantungan pada barang-barang impor," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Menristek Bambang mengunjungi fasilitas-fasilitas di Puspiptek seperti laboratorium terkait mesin, sumber daya alam, hujan buatan, proteksi terhadap tsunami dan aerodinamika.

"Dari industri mesin itu sendiri nantinya bisa didorong untuk menciptakan berbagai produk tinggal kita mendesain mesinnya," tuturnya.

Baca juga: Menristek:riset hasilkan teknologi tepat guna dan substitusi impor

***3***
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019