Saya meyakini bahwa Aceh adalah benteng terakhir umat Islam di Nusantara, Insya Allah
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa Aceh yang dikenal sebagai daerah berjuluk "Serambi Mekkah" tersebut merupakan benteng terakhir Islam di kawasan Nusantara.
"Saya meyakini bahwa Aceh adalah benteng terakhir umat Islam di Nusantara, Insya Allah," katanya di sela-sela acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat (15/11) malam.
Menurut dia umat Islam di seluruh dunia sangat bergembira dan bersuka cita dengan datangnya bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Ia mengatakan bahwa masing-masing daerah di Indonesia memiliki beragam tradisi dalam menyambut maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.
Menurut dia masyarakat Aceh biasanya melaksanakan peringatan maulid selama tiga bulan terturut-turut, mulai dari bulan Rabiul Awwal hingga akhir Jumadil Awal.
"Selama itu pula masyarakat Aceh melakukan berbagai kegiatan dari kenduri sebagai tanda syukur, zikir, doa, pembacaan barzanji sampai dengan acara ceramah agama," katanya.
Gubernur berharap peringatan maulid yang saban tahun dilaksanakan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial saja, atau sekadar mempertahankan tradisi, menghidupkan budaya, yang tanpa nilai dan makna.
"Tapi peringatan ini harus berdampak positif bagi pola pikir dan perilaku keseharian umat Islam. Ini akan terwujud tentu dengan meneladani spirit perjuangan dan karakter Nabi Muhammad SAW," katanya.
Menurut dia ada empat sifat dan karakter nabi akhir zaman itu yang wajib diteladani yakni Shiddiq, sifat benar, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kemudian Amanah berarti terpercaya dalam menjalankan urusan dan kewajiban yang diembankan.
"Kemudian Tabligh yaitu teguh dalam menyampaikan kebenaran, dan Fathanah yakni cerdas dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi di kalangan umat," kata dia.
Sementara ustadz Samsul Arifin Nababan sebagai penceramah dalam peringatan maulid tersebut mengisahkan tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam di Arab Saudi.
"Banyak orang Arab yang memeluk agama Islam pada zaman itu bukan karena konsep yang ditawarkan Nabi (Muhammad SAW) tetapi karena akhlak kelemah-lembutan Rasululllah sehingga mudah diterima oleh orang Arab," katanya.
Baca juga: Santri diajak gubernur kawal syariat Islam di Aceh
Baca juga: Aceh contohkan peringatan tahun baru bernuansa Islami
Baca juga: Senator: syariat Islam tak hambat pembangunan pariwisata Aceh
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019