"Sekitar pukul 08.00 WIB di kilometer 19/900 Desa Watesjaya telah terjadi tanah longsor di lokasi pembangunan doubletrack saat pekerjaan 'retaining wall' di tebing dengan tinggi sekitar 9 meter," kata Camat Cigombong, Basrowi kepada ANTARA di Bogor.
Ia menyebutkan, lima orang yang tertimbun itu merupakan pekerja proyek doubletrack dari PT Hapsaka Mas. Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu mukti (34) dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44), dan Parjo dalam kondisi selamat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan orang pekerja tengah melakukan pekerjaan retaining wall di tebing dengan tinggi sekitar 9 meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebingnya longsor.
"Empat orang pekerja bisa melarikan diri, dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang. Tiga selamat, dua meninggal," tuturnya.
Basrowi mengatakan, meski pada saat kejadian cuaca dalam kondisi cerah, tapi kemarin hampir seharian seluruh wilayahnya rata terguyur hujan deras.
Kini, ia tengah intens melakukan komunikasi dengan lintas intansi, termasuk kepolisian yang sudah memasangi tempat kejadian perkara (TKP) dengan police line atau garis polisi. (KR-MFS)
Baca juga: Longsor di Cigombong tutup jalan akses warga
Baca juga: Sempat terdampak longsor, jalur KA Pangrango Bogor-Sukabumi kembali normal
Baca juga: KAI antisipasi longsor puncak musim hujan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019