Mantan Ketua HIPMI itu menyatakan hal tersebut saat menghadiri peresmian gedung Graha Insan Cita Papua, sekretariat KAHMI Provinsi Papua di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu.
"Pertumbuhan ekonomi Papua ini tidak bisa maju secara masif tanpa investasi," katanya.
Baca juga: Investor Jepang ingin dengar langsung terobosan Bahlil soal investasi
Sejak ditunjuk dan dilantik oleh Presiden Jokowi untuk membantu dalam Kabinet Indonesia Maju beberapa waktu lalu, Bahlil mengaku baru pertama kali ke luar daerah, yakni ke Papua untuk menggelar rapat koordinasi dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.
"Kalau ditanya tentang apa yang harus dilakukan ketika diberikan amanah menjadi pembantu Presiden di bidang investasi dan BKPM, saya ingin mengatakan bahwa hari ini kunjungan pertama pertama kali saya ke luar daerah untuk rakor dengan kepala-kepala dinas se-Provinsi Papua di Swiss bell Hotel untuk mengecek bagaimana potensi sumber daya alam kita untuk bisa melakukan penetrasi investasi," katanya.
Lebih lanjut, alumni STIE Port Numbay itu katakan bahwa kedatangannya ke Papua juga untuk berkoordinasi dengan Gubernur Lukas Enembe terkait 'power plan Mamberamo'.
Baca juga: BKPM berupaya keras pulihkan kepercayaan investor Jepang
"Yang berikut, kita juga sudah meminta kemarin kepada Pak Gubernur Papua untuk segera melakukan konsolidasi terkait dengan power plan Mamberamo. Pak Gubernur Papua juga sudah ke Morowali sudah mengecek, sebagai bahan masukan," katanya.
Lalu, kata dia, adalah bagaimana wilayah sebagian Timika yang Wabu-nya itu sudah diserahkan kepada negara, kemudian untuk cepat ditawarkan kepada investor.
"Mungkin dengan BUMD untuk bisa kita meningkatkan nilainya, karena pertumbuhan ekonomi Papua ini tidak bisa maju secara masif tanpa investasi," katanya menegaskan.
Baca juga: Bahlil sebut investasi Rp700 triliun terhambat masalah domestik
Baca juga: BKPM gaet HKI tingkatkan investasi di kawasan industri
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019