• Beranda
  • Berita
  • Partai Gelora Indonesia optimistis jadi peserta Pemilu 2024

Partai Gelora Indonesia optimistis jadi peserta Pemilu 2024

17 November 2019 16:36 WIB
Partai Gelora Indonesia optimistis jadi peserta Pemilu 2024
Koordinator Wilayah Kalsel, Bali dan NTB Partai Gelora Indonesia H Ichsanuddin (pakai topi), Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel H Riswandi (pakai peci) dan di samping kirinya, Sekretaris DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel Wahyudi. (Antaranewskalsel/syamsuddin hasan)
Keluarga besar Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimistis bisa lolos verifikasi dan menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Koordinator Wilayah Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Dewan Pimpinan Pusat Partai Gelora Indonesia H Ichsanuddin di Banjarmasin, Minggu menyatakan hal tersebut usai penguuohan pengurus partai politik (parpol) itu tingkat kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Pasalnya, menurut mantan Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berpendidikan akuntansi nasional itu, Partai Gelora Indonesia sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan verifikasi parpol.

Baca juga: Anis Matta bakal jadi Ketum Partai Gelora Indonesia

Ia menunjuk contoh Kalsel, di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota kini sudah terbentuk kepengurusan Partai Gelora Indonesia yang menggunakan dominan warna tosa dan berlambangkan gambar gelombang itu.

"Bahkan pembentukan kepengurusan Partai Gelora Indonesia di Kalsel sudah sampai tingkat kecamatan," lanjutnya didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) parpol tersebut tingkat provinsi setempat, H Riswandi SIP.

"Lebih dari itu, DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel sejak dini melakukan konsolidasi, baik menghadapi verifikasi kesiapan dan persiapan sebagai parpol maupun peserta Pemilu 2024," demikian Ichsanuddin.

Optimistis serupa dari Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel yang sama-sama mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta eks anggota DPRD provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa.

Optimistis itu cukup beralasan, karena selain kesiapan dan persiapan perangkat lunak seperti sumber daya manusia (SDM) serta perangkat keras berupa Sekretariat, juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Baca juga: Pengamat: Partai Gelora Indonesia harus membedakan diri dari PKS

Sebagai contoh pada kepengurusan Partai Gelora Indonesia di Kalsel, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota banyak wajah baru dan dari kalangan generasi muda yang tampaknya cukup energik.

"Memang untuk membawa negara kita (termasuk Kalsel) menuju kemajuan membutuhkan generasi yang energik dengan tetap berdasarkan pada karakter kepartaian," tegasnya.

"Selain azas Pancasila, Partai Gelora Indonesia juga mempunyai karakter yaitu Islam (nilai-nilai kebenaran sesuai tuntunan agama), nasionalis, demokrasi dan kesejahteraan)," lanjutnya didampingi Sekretaris DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel Wahyudi.

Ia menyatakan, sesuai azas dan karakter tersebut Partai Gelora Indonesia terbuka bagi semua elemen bangsa/masyarakat yang mau bersama-sama membangun negeri ini agar ke depan lebih baik lagi

"Jadi tidak benar kalau ada anggapan, dominasi Partai Gelora Indonesia adalah orang-orang yang sebelumnya sebagai kader PKS. Sebagian besar kepengurusan bukan kader PKS," demikian Riswandi.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel H Tatang mengaku, sebelum bergabung dengan parpol yang baru lahir 10 November lalu, dirinya dari Partai Bintang Reformasi (PBR).

"Alasan ikut Gelora Indonesia, antara lain ingin suasana baru, serta tertarik dengan tujuan dan karakter kepartaian," ujar laki-laki asal "Kota Bahalap" Marabahan (40 kilometer barat Banjarmasin), ibu kota Batola itu.

Kata bahalap artinya baik, berasal dari bahasa masyarakat asli Batola atau komunitas Bakumpai yang tinggal di tepian sepanjang Sungai Barito yang bermuara di Kalsel dan berhulu di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).


Baca juga: Fahri Hamzah: Deddy Mizwar guru kami


 

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019