"Hal yang disampaikan secara normatif oleh Presiden Jokowi sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Kepolisian adalah ke satu tentang konsensus kebangsaan agar Angkatan Darat Angkatan Laut Angkatan Udara dan kepolisian memegang teguh konsensus kebangsaan," kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, di halaman Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Baca juga: Presiden terus pantau keadaan di Maluku Utara pascagempa
Menurut dia, konsensus kebangsaan tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membela merah putih.
Selanjutnya Presiden juga mengarahkan agar TNI dan Polri menjaga agenda besar pembangunan yang menjadi program pemerintah.
"Hal yang pertama adalah peningkatan Sumber Daya Manusia, kedua menyelesaikan pembangunan infrastruktur, ketiga yakni penyederhanaan birokrasi, dan penyederhanaan regulasi, lalu kelima transformasi ekonomi," tambah Fadjroel.
Presiden menerima pimpinan dan perwira tinggi Angkatan Laut pada pukul 09:30 WIB.
Sementara pertemuan antara Presiden dengan pimpinan dan perwira tinggi Angkatan Udara dilakukan pada 10:30 WIB.
Dalam pertemuan tertutup itu, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sementara itu, sejumlah pimpinan TNI baik Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara menyampaikan apresiasi kepada Presiden atas perkembangan dan kemajuan TNI dalam sejumlah hal.
Terutama dalam penyediaan alat-alat untuk keperluan militer, sosial, dan keperluan pasukan sekaligus juga berterimakasih untuk semua kemajuan yang diberikan untuk perkembangan kepada personil TNI AD, AL dan AU, jelas Fadjroel.
Baca juga: Presiden Jokowi tengok cucu di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Baca juga: Presiden Jokowi: Jalan tol ciptakan pertumbuhan ekonomi baru
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019