Bahlil: Indonesia belum jadi surga investasi

18 November 2019 16:31 WIB
Bahlil: Indonesia belum jadi surga investasi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. ANTARA/Ade Irma Junida

Negara kita belum menjadi surga bagi investasi, sehingga larinya ke Vietnam

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Indonesia belum menjadi surga investasi bagi dunia usaha.

"Negara kita belum menjadi surga bagi investasi, sehingga larinya ke Vietnam," ujar Bahlil dalam Rapat Koordinasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Seluruh Indonesia di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bahlil paparkan empat tugas utama BKPM

Bahlil menuturkan di ASEAN, 44 persen pasar terdapat di Indonesia. Dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, Indonesia menempati populasi terbesar di ASEAN yang total penduduknya mencapai 600 juta jiwa.

"Harusnya kalau kita gaet (investasi), investasi di Indonesia itu mampu menggarap pasar negara-negara lain. Tapi, Vietnam lebih dipilih oleh China ketika terjadi perang dagang. Apa yang terjadi pada bangsa ini?" katanya.

Bahlil mengemukakan Indonesia bisa meniru Vietnam terkait pelayanan perizinan usaha yang baik. Menurut dia, Vietnam banyak dilirik investor karena lembaga sejenis BKPM di negara itu fungsinya bukan untuk tempat "curhat" melainkan memberikan solusi atas masalah investasi.

"Kenapa Vietnam begitu cepat, karena Vietnam itu BKPM-nya bukan tempat klinik untuk curhat-curhatan. BKPM di sana, orang menyampaikan masalah, maka lembaga di sana mengeksekusi masalah. Pengusaha kan perlu kepastian," katanya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Hipmi itu mengakui potret pertumbuhan ekonomi global belum terlalu menggembirakan menyusul gejolak yang belum berakhir di kawasan Amerika Selatan seperti di Bolivia, Brasil, Meksiko dan Venezuela.

Hal serupa juga terjadi di Eropa yang masih terpengaruh dengan isu Brexit yang tak kunjung selesai. Isu mengenai perang dagang China dan Amerika Serikat tampaknya juga belum berakhir. Demikian pula kericuhan yang terjadi di Hong Kong yang berimbas pada kegiatan ekonominya.

"Bagaimana kita lihat potret potensi Indonesia? Kita punya potensi yang sangat bagus. Saya juga sebagai mantan pengusaha bingung, potensinya bagus kok begini?" katanya.

BKPM menetapkan enam key performance index (KPI) untuk menggenjot investasi yaitu perbaikan peringkat kemudahan berusaha (doing business); eksekusi realisasi investasi besar; mendorong investasi besar untuk bermitra dengan UMKM; penyebaran investasi berkualitas; promosi investasi terfokus berdasarkan sektor dan negara; serta mendorong peningkatan investasi dalam negeri (PMDN) khususnya UMKM.

Baca juga: Ubah pola layanan, BKPM akan langsung jemput investor di bandara
Baca juga: BKPM berupaya keras pulihkan kepercayaan investor Jepang

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019