Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya bisa memenuhi anggaran sebesar Rp59 miliar dari total yang diajukan Rp67 miliar. Namun selisih delapan miliar rupiah itu telah terpenuhi dari pemasukan pihak swasta.
"Insya Allah (terpenuhi). Nah selisih ada delapan miliar sudah dibantu beberapa perusahaan lain dan cabang olahraga," kata Oktohari seusai menghadiri peluncuran kampanye dukungan Gojek untuk SEA Games di Gelora Bung Karno, Senin.
Menurutnya, angka Rp67 miliar itu merupakan batas minimum. Ia berharap dana yang terkumpul untuk kebutuhan SEA Games bisa melebihi dari angka usulan.
"Ada beberapa kontribusi dari swasta, dan juga kontribusi dari beberapa cabor-cabor. Mudah-mudahan targetnya lebih dari 67 miliar, karena kami ingin lebih dari minimum," kata dia.
Baca juga: Pemerintah tambah anggaran SEA Games 2019
Baca juga: Dana kontingen Indonesia untuk SEA Games disesuaikan urgensi cabang
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan awalnya KOI mengajukan anggaran sebesar Rp64 miliar yang kemudian diperbaharui lagi menjadi Rp67 miliar.
Ketersediaan dana yang bisa terpenuhi oleh Kemenpora hanya Rp59,6 miliar per tanggal 12 November 2019. Anggaran itu telah disesuaikan serta melewati tahap verifikasi, ujungnya mempertimbangkan target raihan medali pada ajang multi-cabang terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Kemenpora menganggap kekurangan dari nilai anggaran Rp67 miliar itu masih harus diverifikasi urgensi kebutuhannya serta dilakukan efisiensi. Kemenpora tidak ingin hanya demi popularitas maka semua permintaan KOI dipenuhi, khawatir akan berpotensi menjadi temuan pada saat diperiksa oleh BPK.
Baca juga: Menpora kasih "diskon" target perolehan medali emas
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp65 miliar untuk bonus SEA Games 2019
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019