Pemerintah menyatakan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menutup defisit likuiditas yang sedang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero).Kemenkeu meyakini bahwa penyelesaian Jiwasraya tidak perlu ada dari APBN
Meski pendanaan tidak berasal dari anggaran pendapatan dan belajar megara (APBN), namun Kementerian Keuangan tetap percaya diri bahwa masalah Jiwasraya dapat diselesaikan.
"Kalau ada kebutuhan modal tambahan, sejauh ini Kemenkeu meyakini bahwa penyelesaian Jiwasraya tidak perlu ada dari APBN," ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata di Jakarta, Senin.
Baca juga: OJK dicecar Komisi XI soal pengawasan ke Jiwasraya dan Bumiputera
Baca juga: Delapan investor tertarik suntik anak usaha Jiwasraya
Isa menjelaskan upaya penyehatan likuiditas Jiwasraya berada di bawah koordinasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku kuasa pemegang saham.
Berangkat dari hal itu, ia pun belum mengetahui kebutuhan likuiditas yang diperlukan oleh perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini.
"Nanti kita lihat. Saya belum lihat itu detailnya," kata Isa.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan Jiwasraya.
Satu di antaranya dengan mencari investor strategis untuk PT Jiwasraya Putra yang digadang-gadang akan menjadi salah satu skenario dari penyehatan perseroan.
"Masih due diligence dengan delapan investor. Semuanya investor asing," ujar Kartika.
Baca juga: Legislator dorong Menteri BUMN atasi investasi bermasalah
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019