• Beranda
  • Berita
  • Polisi Nikaragua tuding pedemo antipemerintah rencanakan terorisme

Polisi Nikaragua tuding pedemo antipemerintah rencanakan terorisme

19 November 2019 11:36 WIB
Polisi Nikaragua tuding pedemo antipemerintah rencanakan terorisme
Seorang demonstran menembakkan mortir rakitan ke arah polisi antikerusuhan saat mereka memprotes pemerintahan Presiden Daniel Ortega di Managua, Nikaragua, Senin (28/5/2018). ANTARA/REUTERS/Oswaldo Rivas/tm
Polisi Nikaragua, Senin (18/11) menuduh 16 pengunjuk rasa antipemerintah berencana melakukan serangan teroris di negara Amerika Tengah itu, yang selama satu setengah tahun diguncang aksi protes terhadap pemerintah hingga berujung maut. 

Victoriano Ruiz, seorang pejabat polisi, mengatakan pihak berwenang telah mengamankan beberapa senjata dan amunisi selama penyelidikan awal terhadap 16 aktivis.

"Selain kejahatan yang telah mereka lakukan, para penjahat merencanakan tindakan terorisme lain di Managua, Leon, Chinandega dan Masaya, yang menargetkan bangunan polisi dan kota serta monumen para pahlawan dan martir," kata Ruiz dalam rekaman video sebuah konferensi media.

"Para penjahat dan barang bukti telah diserahkan kepada pihak berwenang terkait sehingga kasusnya dapat diadili."

Polisi telah meningkatkan langkah terhadap aktivis dalam beberapa bulan terakhir, menyusul tindakan keras oleh pemerintah Presiden Daniel Ortega tahun lalu atas protes besar-besar. Aksi protes yang terjadi di berbagai wilayah itu menyerukan penggulingan Ortega dan menewaskan 300 orang tewas.

Oposisi Gerakan Persatuan Nasional Biru dan Putih mengatakan setidaknya 151 penentang pemerintah telah dipenjara sejak Maret.

Enam belas orang yang dituduh merencanakan serangan teroris termasuk demonstran mahasiswa terkemuka berkewarganegaraan Nikaragua dan Belgia, Amaya Coppens, yang juga telah ditangkap.

Keluarga para aktivis mengatakan sebagian besar mereka ditahan oleh polisi pada Kamis pekan lalu setelah memberikan air botolan, obat-obatan dan persediaan lainnya kepada sekelompok ibu yang melakukan mogok makan untuk memprotes pemenjaraan terhadap putra-putra mereka, yang mereka sebut bermuatan politik.

Reuters tidak dapat segera memastikan kebenaran tuduhan yang dihadapi oleh para aktivis tersebut. Tetapi Karla Sequeira, seorang pengacara untuk salah satu kelompok itu, mengatakan kliennya telah dituduh bersalah melakukan perdagangan senjata. Sequeira mengatakan senjata-senjata itu telah ditanamkan.

Perwakilan untuk pemerintah Nikaragua dan polisi tidak menanggapi permintaan komentar. Pengacara untuk tersangka lainnya belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Polisi Nikaragua tangkap 13 lawan Presiden Ortega

Baca juga: Oposisi Nikaragua bertanggung jawab atas 'aksi militer' pascaledakan

Baca juga: Nikaragua beri kewarganegaraan untuk mantan presiden Salvador

 

Forum Bisnis Asean-Amerika Latin

Pewarta: Maria D Andriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019