"Puing ini diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat," kata Kepala Sudin LH Jakarta Utara Slamet Riyadi di Jakarta, Selasa.
Selain 11 truk itu, Pemerintah Kota Jakarta Utara juga mengerahkan satu alat berat untuk mengangkut puing ke dalam truk dan 100 petugas berseragam "oranye" (petugas kebersihan).
Slamet memperkirakan total volume puing yang diangkut mencapai 220 kubik per hari. Setiap truk hanya mengantar puing ke TPA Bantar Gebang satu kali dalam sehari.
"Setiap harinya setiap truk mengangkut puing ke TPA Bantar Gebang satu kali. Dilanjutkan keesokan harinya sampai puing di lokasi penataan habis," kata Slamet.
Baca juga: Tebebuya kuning ditanam di lokasi bekas penggusuran Sunter Agung
Baca juga: Wakil Ketua DPRD tegaskan Anies tak pernah janji soal penggusuran
Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu 1.500 personel gabungan dari Kepolisian, Satpol PP dan PPSU melakukan penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis (14/11).
Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menegaskan upaya dilakukan pemerintah bukan penggusuran tetapi penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran," tegas Syamsul.
Penataan itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter.
Wilayah tersebut rawan terjadinya genangan atau banjir saat musim hujan.
Baca juga: Warga penggusuran Sunter tidak terdata DPT
Baca juga: Warga korban penggusuran Sunter minta Gubernur Anies tepati janji
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019