• Beranda
  • Berita
  • PKS bukan mengandalkan Berkarya untuk bangun kedaulatan ekonomi

PKS bukan mengandalkan Berkarya untuk bangun kedaulatan ekonomi

19 November 2019 22:09 WIB
PKS bukan mengandalkan Berkarya untuk bangun kedaulatan ekonomi
Dokumentasi Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf saat ditemui dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (15-11-2019). (ANTARA/ Abdu Faisal)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Berkarya bersepakat membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah, dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional.

Dalam konteks ini, Politisi PKS, Bukhori Yusuf mengatakan tidak ada saling mengandalkan dalam hal tersebut, karena Tommy atau siapa pun tidak akan bisa menjalankan kesepakatan itu seorang diri.

Baca juga: PKS tidak risau dengan masa lalu Tommy Soeharto

Baca juga: Partai Berkarya kunjungi PKS sore ini, PKS: Memperkuat titik temu

Baca juga: Partai Gelora Kalsel bantah gembosi PKS


"Bukan berarti pengusaha, dia bisa melakukan segala-galanya. Meskipun dia pengusaha, tetap harus bekerja sama dengan masyarakat akar rumput," ujar Bukhori di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan kesepakatan yang dibangun itu tergantung keinginan politik (political will), bukan didasarkan pada orang per orang atau kelompok saja.

“Bagaimana membangun political will? Dengan cara memberdayakan rakyat kelas menengah bawah,” kata Bukhori.

Ia mengatakan kekuatan ekonomi perseorangan tidak akan cukup membangun political will tersebut karena fondasinya adalah bagaimana menumbuhkan basis ekonomi tingkat kelompok keluarga, masyarakat, dan pengusaha kecil.

“Sektor ekonomi riil itulah yang menjadi fondasi kekuatan bangsa dan negara ke depan,” ujar Bukhori.

Ia mengatakan dua hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi riil tersebut, yaitu meningkatkan investasi dan konsumsi. Menurut Bukhori, pada sektor konsumsi yang bermain adalah di tingkat masyarakat akar rumput.

“Kalau seterusnya kita mengandalkan konglomerat, investasi meningkat tapi kesenjangan antara si kaya dan si miskin akan semakin jauh,” ujar dia.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019