• Beranda
  • Berita
  • Singkong raksasa jadi primadona pengunjung pameran di Lebak

Singkong raksasa jadi primadona pengunjung pameran di Lebak

20 November 2019 03:19 WIB
Singkong raksasa jadi primadona pengunjung pameran di Lebak
Singkong raksasa hasil budi daya petani Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak dipadati pengunjung pameran pekan Lebak, Selasa (18/11/2019). ANTARA/Masyur

pendapatan mereka cukup lumayan karena mencapai puluhan juta rupiah per hektare

Singkong jenis roti yang berukuran raksasa hasil budi daya petani Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak menjadi primadona karena selalu dipadati pengunjung pameran pekan Lebak yang berlangsung 18 sampai 26 November 2019 di Sampay, Kecamatan Warunggunung.

"Semua pengunjung datang ke stand ini, karena tertarik melihat singkong raksasa itu," kata Rahmat, Camat Gunungkencana Kabupaten Lebak di Lebak, Selasa.

Kebanyakan pengunjung itu berkeinginan untuk mengembangkan pertanian ubi kayu dan mereka akan belajar ke petani Gunungkencana karena menurut informasi mampu panen sekitar belasan kilogram setiap batangnya dan mampu mendatangkan keuntungan sampai Rp20 juta lebih per hektare.

Selama ini, produksi singkong di Gunungkencana menjadikan andalan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan ribuan lahan hektare lahan milik Perum Perhutani.

Baca juga: LIPI kembangkan singkong tinggi beta karoten untuk ketahanan pangan
Baca juga: Plastik berbahan singkong untuk bungkus daging kurban di Bandung


Mereka para petani itu menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pertanian singkong.

"Kami mendorong petani dapat membudidayakan singkong raksasa itu," katanya.

Menurut dia, singkong raksasa itu jenis singkong roti dan bisa dipanen selama 12 bulan dan dipasarkan ke sejumlah perajin makanan olahan juga keripik singkong serta ke pengusaha kuliner karena bisa dibuat misro, bolu singkong dan getuk lindri.

"Sebagian besar warganya itu petani singkong dan pendapatan mereka cukup lumayan karena mencapai puluhan juta rupiah per hektare," ujarnya.

Samsuri, seorang petani Gunungkencana mengatakan dirinya mengembangkan ubi kayu raksasa dengan menggali lubang dengan kedalaman 70 sentimeter dan jarak tanam dengan pohon singkong lain 1,5 meter. "Kami cukup terbantu ekonomi keluarga jika panen bisa menghasilkan keuntungan Rp20 juta/hektare," katanya.

Baca juga: Produksi ubi kayu lebak meningkat
Baca juga: Sultra kembangkan singkong gajah
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp4 miliar dana singkong rakyat

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019