"Saya sedang melobi pemerintah pusat agar persoalan banjir di Aceh dapat ditangani secara komprehensif," kata Nova Iriansyah di Meulaboh, Rabu.
Menurutnya, Pemerintah Aceh tidak mampu menangani persoalan banjir yang selama ini melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh karena hal itu membutuhkan biaya yang sangat besar.
Persoalan banjir yang selama ini terjadi di Aceh, lanjutnya, disebabkan akibat maraknya penebangan hutan di hulu sungai, sehingga berdampak meluapnya aliran air ke pemukiman masyarakat.
Menurut dia, pihaknya masih mempelajari apakah penyebab banjir di Aceh terdapat kesalahan dalam pengelolaan manajemen hutan atau belum mampunya pengawasan hutan oleh Polisi Hutan di Aceh, sehingga aktivitas penebangan hutan hingga saat ini masih terus terjadi.
"Intinya saya mengimbau jangan lagi memotong kayu (di hutan)," katanya.
Ia menegaskan, terjadinya musibah banjir tidak berbasis geografi wilayah, akan tetapi berbasis daerah aliran sungai (DAS).
Nova juga berharap persoalan banjir yang selama ini terjadi di Aceh tidak menyalahkan orang lain. Akan tetapi, penebangan pohon yang ada di hutan memang harus segera dihentikan.
Baca juga: Banjir Daerah Aliran Sungai Tamiang meluas hingga landa 20 desa
Baca juga: Ratusan korban banjir di Aceh Barat masih mengungsi
Baca juga: Banjir rendam sembilan kabupaten dan 1.089 rumah di Aceh
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019