VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman di Jakarta, Kamis menjelaskan, TBBM itu akan menjadi pilot project pencampuran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dengan Solar.
“Uji Coba ini akan dilakukan secara bertahap sebelum akhirnya diterapkan secara menyeluruh. Pada 21 November 2019 akan diterapkan di 2 Terminal BBM yaitu Boyolali dan Rewulu. Selanjutnya pada akhir November akan diberlakukan di TBBM Balikpapan dan Desember 2019 akan dilanjutkan di TBBM Medan Group, Jakarta Group dan TBBM Panjang, RU III Plaju dan RU VII Kasim. Sehingga pada Januari 2020, sebanyak 8 titik Pertamina sudah siap melakukan pencampuran B30,” katanya.
Pelaksanaan uji coba yang berlangsung hingga 31 Desember 2019 ini dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Kepmen ESDM 227/2019.
Baca juga: Pertamina TBBM Boyolali dijadikan proyek percontohan penggunaan B30
Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi penyerapan FAME terus mengalami kenaikan. Pada 2017, penyerapan FAME mencapai 2,51 juta KL. Kemudian naik menjadi 3,2 juta KL pada tahun 2018.
“Dan hingga Oktober 2019, total penyerapan FAME oleh Pertamina sudah mencapai 4,493 juta KL,” katanya.
Fajriyah menambahkan Pertamina terus mendukung kebijakan pemerintah untuk menerapkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Maksimalkan B30, pemerintah salurkan 209.238 KL FAME
Selain menyediakan B30, Pertamina juga aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan lainnya seperti geothermal (panas bumi), panel surya bahkan sudah menyediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik di Kuningan, Jakarta.
“Ini menunjukkan bahwa kami berperan aktif dalam pengembangan energi alternatif. Karena kami melihat ke depannya akan terjadi transisi energi yang cukup masif, dan kami percaya Pertamina siap menghadapinya,” tambahnya.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019