• Beranda
  • Berita
  • AS nyatakan prihatin dengan upaya China untuk pengaruhi pemilu Taiwan

AS nyatakan prihatin dengan upaya China untuk pengaruhi pemilu Taiwan

22 November 2019 11:12 WIB
AS nyatakan prihatin dengan upaya China untuk pengaruhi pemilu Taiwan
Bendera Taiwan (Reuters) (Reuters)
Amerika Serikat prihatin dengan upaya China untuk mempengaruhi pemilihan presiden mendatang di Taiwan, kata seorang pejabat senior AS di Taiwan pada Jumat.

Sementara itu China meningkatkan tekanan atas pulau berpemerintahan sendiri itu menjelang pemungutan suara pada Januari.

Brent Christensen, Duta Besar de fakto AS untuk Taiwan, mengatakan kepada wartawan Taipeh, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat, upaya China menjadi keprihatinan buat Amerika Serikat.

Taiwan telah mencela China karena berusaha mencampuri proses demokrasinya sebelum pemilihan umum 11 Januari untuk memilih presiden dan anggota dewan legislatif, termasuk mengirim grup kapal induk untuk berlayar melalui Selat Taiwan pada Ahad.
Baca juga: Trump tanda tangani surat jalan ke Taiwan, pancing kemarahan China
Menteri pertahanan China, Senin (18/11), mengatakan bahwa penyelesaian "masalah Taiwan" merupakan kepentingan nasional terbesar China, dan tidak ada kekuatan yang dapat mencegah "reunifikasi" China.

Langkah pemisahan akan menemui kegagalan, kata Menteri Pertahanan Wei Fenghe saat pembukaan Forum Xiangshan di Beijing. Forum itu dirancang China sebagai tanggapan terhadap forum keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura.

Ketegangan antara China dan Taiwan meningkat menjelang pemilihan presiden di Taiwan pada Januari. Taiwan merupakan masalah wilayah paling sensitif buat China.
Baca juga: Presiden Taiwan singgah di Honolulu meski China keberatan
China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, yang memisahkan diri dan akan ditempatkan di bawah pemerintahan Beijing, jika perlu dengan kekerasan. Sikap China itu merupakan pesan yang kembali ditegaskan oleh Presiden Xi Jinping awal tahun ini.

Pasukan Nasionalis yang menelan kekalahan kabur ke Taiwan pada 1949 pada akhir perang saudara dengan Komunis. Republik Rakyat China tidak pernah memerintah Taiwan, yang rakyatnya tak sudi dipimpin oleh Beijing --yang otokratis.

Sumber: Reuters
Baca juga: China minta Washington larang Presiden Taiwan masuki AS
Baca juga: Menhan: China akan kerahkan kekuatan bagi "reunifikasi" dengan Taiwan

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019