Band yang digawangi Dewo Iskandar, Helmi Giffari, Rangga Algavis, Muhammad Ahadin, dan Aje Dwigustya ini sengaja memilih nama "Gig-Ant-Izme" yang berarti pembesaran.
Proses rekaman lagu-lagu tersebut digarap dalam kurun waktu setahun. Sebelumnya The Grgtz telah merilis dua lagu, yakni "Brand New Me", dan "Dengar dan Lihatlah”.
Dewo Iskandar, sang vokalis yang juga anak dari Joni Iskandar mengungkapkan bahwa lagu-lagu dalam mini album ini ditulisnya ketika masih duduk di bangku SMA.
"Makanya penulisan liriknya sangat sederhana. Enggak berekspektasi menjadi luar biasa juga karena gue rasa menjadi luar biasa malah cenderung terasa biasa akhir-akhir ini," ujar dia dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Selain itu, lagu lain di mini album ini berjudul "Oh! Superstar", yang ditulis untuk memahami sudut pandang seorang seniman, veteran, atlet atau orang yang pernah berkarya untuk banyak orang dan tetap bangga dengan karya-karyanya walau telah menua dan tak berdaya.
Kemudian ada "Mars Bunuh Diri”, sebuah lagu menghentak yang bercerita tentang kemuakan dengan segala macam masalah sampai rasanya ingin bunuh diri.
Lalu ada "1:2", sebuah lagu yang ditulis sebagai rasa terimakasih The Grgtz kepada orang-orang yang telah membantu dalam perjalanan karir dari nol.
EP “Gig-Ant-Izme” sudah bisa didengarkan di gerai-gerai musik digital mulai tanggal 22 November 2019.
Baca juga: Ketika indie menjadi arus utama, bagaimana dengan musik rock?
Baca juga: Histori Rock Indonesia, saat britpop lebih dikenal indies
Baca juga: Band indie Texpack dan Skandal rilis album dalam format kaset
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019