Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat menyediakan 3.300 nasi bungkus bagi para korban banjir untuk makan siang.para korban banjir belum bisa memasak sendiri sebab semua peralatan serta bahan, seperti beras yang mereka miliki, sudah terendam banjir
"Kami masih mempertimbangkan untuk mendirikan dapur umum dan untuk siang ini korban banjir diberikan nasi bungkus", kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Solok Selatan Dicky Nanda Utama di Padang Aro, Sabtu.
Untuk makan malam, kata dia, kemungkinan akan dibagikan lagi nasi bungkus kepada para korban banjir itu.
Sekarang, kata dia, para korban banjir belum bisa memasak sendiri sebab semua peralatan serta bahan, seperti beras yang mereka miliki, sudah terendam banjir.
Baca juga: Masa tanggap darurat banjir di Solok Selatan ditetapkan dua pekan
Oleh sebab itu, pihaknya menyediakan nasi bungkus bagi korban banjir di Kecamatan Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh.
Solok Selatan sudah menetapkan status tanggap darurat bencana alam, berupa banjir di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan Sungai Pagu selama 14 hari, mulai 22 November hingga 5 Desember 2019.
Masa tanggap darurat banjir itu dapat diperpanjang sesuai dengan kondisi dan perkembangan penanganan bencana alam tersebut.
Banjir pada Rabu (20/11) malam dan Jumat (22/11) malam terjadi di tiga Kecamatan, yaitu Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, dan Sangir.
Banjir pada Jumat (22/11) malam, berdampak terhadap 1.078 keluarga atau sekitar 4.830 jiwa.
Banjir juga sempat membuat jalan Padang-Kerinci tidak bisa dilewati selama empat jam karena air menutupi jalan, sedangkan Jembatan Sungai Pangkua nyaris roboh. Hingga saat ini, jembatan itu tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Bencana tersebut juga mengakibatkan bagian fondasi jembatan di Pasir Talang roboh.
Selain itu, tiga sekolah serta dua tempat ibadah di Kampung Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu tergenang air.
Baca juga: Polisi: Jalan Padang-Kerinci sudah bisa dilewati
Baca juga: BPBD sebut 1.858 warga Sungai Pagu Sumbar terdampak banjir
Pewarta: Mario Sofia Nasution/Erik IA
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019