"Berdasarkan pendataan yang kami lakukan Jumat ini sebanyak 449 rumah, 505 KK dengan 1.858 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan dan yang paling banyak di Sungai Pagu," ujar Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Solok Selatan Herwin di Padang Aro, Jumat.
Ia mengatakan, pada Kamis malam (17/1), di Nagari Pasar Muaralabuh terdapat 275 rumah dengan 300 kepala keluarga atau 1.200 jiwa yang terdampak banjir.
Dia menyebutkan tiga kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu tujuh nagari dan Pauah Duo.
Di Koto Parik Gadang Diateh sebanyak 48 rumah, 59 KK dengan 211 jiwa di Sapan Aie Angek, Nagari Pakan Rabaa Selatan yang terdampak banjir. Di Sungai Pagu tujuh nagari yang terdampak banjir dengan jumlah rumah 384 unit, 431 KK dengan 1.590 jiwa, di Pauah Duo yang terdampak 15 rumah, 15 KK dengan 57 jiwa di dua nagari.
Terkait dengan fasilitas umum yang terdampak, BPBD masih melakukan pendataan.
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Reno Susi Sandra mengatakan 191 bayi dan balita juga terkena dampak banjir tersebut. Mereka sekarang membutuhkan bantuan.
"Balita yang terdampak banjir sekarang membutuhkan bantuan susu, popok, dan lainnya," katanya.
Seorang warga Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muaralabuh, Afriadi N., mengatakan sekarang rumah yang terdampak banjir sudah selesai dibersihkan oleh pemiliknya akan tetapi belum bisa ditempati.
"Saat ini yang dibutuhkan masyarakat seperti perlengkapan memasak terutama yang dekat dengan sungai karena semuanya terendam," katanya.
Terkait dengan balitanya, katanya, sekarang diungsikan ke rumah famili yang tidak terkena banjir.
Baca juga: Tiga kecamatan di Solok Selatan-Sumbar dilanda banjir
Baca juga: Buruknya pengelolaan DAS pemicu banjir, sebut Walhi
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019