Pada kejuaraan yang berlangsung di Equestarian Park Pulo Gadung Jakarta Timur itu, atlet berusia 15 tahun ini mampu menjadi yang terbaik kedua dan ketiga pada dua kelas tunggang serasi (preeliminary junior) yang diikutinya.
Baca juga: Timnas polo berkuda jalani TC di Filipina jelang SEA Games
Hasil di lokasi kejuaraan yang dulunya untuk Asian Games 2018 itu, atlet asal Sumatera Barat itu mengaku tidak seberapa puas karena persiapan yang dilakukan sebelum kejuaraan cukup matang.
"Saya sempat kehilangan fokus saat mengendalikan Amanda (nama kuda). Jadi saya banyak kehilangan poin yang cukup penting," kata Claresta Amantha dalam keterangan resminya.
Dampak dari kurang fokus tersebut, Claresta harus kehilangan posisi pertama yang diincarnya. Untuk posisi pertama direbut oleh atlet dari Pandesa Riding School, Gwennia Wibisono.
Baca juga: PMJ minta Equinara bantu tingkatkan prestasi atlet berkuda Indonesia
Claresta Amantha bisa dikatakan sebagai salah satu atlet muda potensial Indonesia. Beberapa prestasi sudah ditorehkan termasuk saat berlaga di Malaysia Exchange Program.
Sementara itu, kejuaraan Equinara Pulomas 2019 bakal berlangsung hingga Minggu (24/11). Ada 407 peserta dan 120 kuda dari berbagai stable yang ada di Pulau Jawa. Ada 12 kelas dressage atau tunggang serasi yang dilombakan dan hadiah total yang diperebutkan mencapai ratusan juta rupiah.
"Ke depan even ini akan melibatkan atlet-atlet dari luar negeri. Apalagi kejuaraan di sini berlangsung hampir tiap bulan," kata Event Secretary Saskya.
Equinara Pulomas 2019 merupakan kejuaraan yang dulunya Menpora Cup. Kejuaraan ini juga dijadikan ajang pertemuan atlet berkuda nasional seperti Ferry Sutoyo, Adri Sutoyo, Marco Wowiling, Dirga Wira Ramadan Sahputra, dan Yanyan Hadiansah.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019