• Beranda
  • Berita
  • Bertemu CEO Korea, Jokowi: Iklim investasi Indonesia semakin menarik

Bertemu CEO Korea, Jokowi: Iklim investasi Indonesia semakin menarik

25 November 2019 17:03 WIB
Bertemu CEO Korea, Jokowi: Iklim investasi Indonesia semakin menarik
Presiden Joko Widodo saat "working lunch meeting" dengan beberapa CEO (pemimpin perusahaan) terpilih dari Korea Selatan di Lotte Hotel Busan, Korea Selatan, Senin (25/11/2019). (Biro Pers dan Media Setpres RI)

Nanti akan dipangkas eselon 3 dan eselon 4 di birokrasi kita

Presiden Joko Widodo saat "working lunch meeting" dengan beberapa CEO (pemimpin perusahaan) terpilih dari Korea Selatan, menegaskan dalam lima tahun ke depan, iklim investasi Indonesia akan semakin menarik

"Komitmen saya jelas, dalam lima tahun ke depan, iklim investasi akan semakin menarik, penyederhanaan aturan akan terus dilakukan dan penyederhanaan birokrasi juga akan terus dilakukan pada saat yang sama," kata Jokowi saat makan siang bersama dengan para CEO terpilih di Lotte Hotel Busan, Korea Selatan, Senin.

Tahun ini, kata Jokowi, Indonesia akan menerapkan "omnibus law" untuk memangkas sekitar 70-74 undang-undang secara bersamaan, sehingga aturan yang menghambat investasi bisa dihilangkan.

Baca juga: Saat bilateral, Jokowi sebut Presiden Korsel Moon sebagai "kakak"

Selain itu, lanjutnya, akan dilakukan pemangkasan birokrasi agar semakin simpel sehingga keputusan-keputusan yang diambil nanti akan semakin cepat.

"Nanti akan dipangkas eselon 3 dan eselon 4 di birokrasi kita," ungkapnya.

Jokowi juga mengungkapkan rencana pemindahan iukota negara, dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Ibu kota baru akan desain sebagai sebuah kota yang 'smart city', 'green city', 'save city', 'inklusif city'," katanya.

Presiden juga menawarkan kepada para CEO yang hadir untuk melakukan kerja sama terbuka dalam rangka pemindahan ibu kota ini.

"Marilah sekali lagi, saya mengajak untuk menguatkan kerja sama ekonomi kita, perdagangan kita, kerja sama investasi kita antara Indonesia dan Korea," katanya.

Kepala Negara mengungkapkan Korea adalah mitra strategi khusus di Indonesia dan merupakan investor terbesar nomor enam.

Jokowi juga mengungkapkan, di saat banyak negara mengalami kontraksi ekonomi, Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih dari lima persen per tahun selama lima tahun.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga menekankan investasi tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, tapi juga sebagai produksi.

Presiden Jokowi meminta para pelaku usaha untuk tidak segan menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Presiden memberikan contoh soal pembebasan lahan Lotte di Cilegon yang telah diselesaikan oleh Kepala BKPM.

"Kalau ada masalah-masalah yang lain, tolong sampaikan kepada Pak Bahlil," tandasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi mengatakan pihaknya mengundang sebanyak 10 top manajemen dan CEO dari korporasi-korporasi kakap Korea.

Para CEO yang diundang, yakni dari Lotte Corporation, Posco, Hankook Technology Group, SK E&C, CJ Group, LG Chem, GS Global, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Doosan Corporation, dan The export Import Bank of Korea (KEXIM).

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Bahlil temui 10 CEO Korea Selatan bidik investasi "first class"
Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara tiba di Busan Korsel

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019