Wamenag : Musik satukan keberagaman Indonesia

25 November 2019 22:18 WIB
Wamenag : Musik satukan keberagaman Indonesia
Wakil menteri agama membuka kegiatan pemilihan duta qasidah tingkat nasional ke XXIV tahun 2019 di kota Ambon, yang ditandai dengan pemukulan alat musik rebana, di kita Ambon, Senin malam.

Identitas kebudayaan menjadikan Indonesia yang dibangun melalui musik dan diterjemahkan dalam bahasa agama,

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan, musik merupakan kekuatan yang dapat mempersatukan masyarakat Indonesia dalam berbagai keberagaman dan kebhinekaan.

"Musik merupakan anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus terus dikembangkan dan dieksplor menjadi kekuatan yang dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam berbagai keberagaman, kebhinekaan dan keIndonesiaan," terangnya saat pembukaan pemilihan duta qasidah tingkat nasional ke XXIV tahun 2019 di kota Ambon, Senin malam.

Ia mengatakan, musik menjadi pengikat untuk menjaga identitas sebagai masyarakat yang kaya akan keberagaman, baik suku, agama, bahasa, adat dan budaya.

Baca juga: Wamenag: Tidak perlu terjadi kegaduhan kontroversi Sukmawati

"Identitas kebudayaan menjadikan Indonesia yang dibangun melalui musik dan diterjemahkan dalam bahasa agama, harus terus dipelihara karena musik anugerah terindah dari Tuhan," tambahnya.

Seni qasidah, ujarnya merupakan salah satu kesenian yang juga harus terus dipelihara dam dikembangkan.

"Seni qasidah hari ini dilombakan, diharapkan terus mengikuti perkembangan zaman," lanjutnya.

Selain itu nilai seni qasidah harus dikembangkan melalui kolaborasi alat musik modern, tetapi juga tetap mempertahankan nilai tradisi yang menjadi kekuatan dari seni qasidah sendiri.

Baca juga: Wamenag dukung sertifikasi program pembekalan pranikah

Pemilihan duta qasidah yang dilombakan saat ini, juga masih mempertahankan keasliannya, patut diberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi," katanya.

Diakuinya, lomba ini tidak hanya sekedar kompetisi, tetapi dapat dijadikan ajang silaturahmi untuk mengekspresikan nilai qasidah yang penuh dengan berkah, sehingga kecintaan terhadap seni qasidah semakin tercermin dalam perilaku hidup.

Dalam setiap perlombaan, lanjutnya hanya ada dua kemungkinan menjadi juara atau pemenang, jika tidak bisa menjadi juara, jadilah pemenang yang dapat merebut hati masyarakat.

"Dengan penampilan yang baik kita sudah menjadi pemenang yang tampil menghibur dan menyenangkan masyarakat luas," tambah Wamen Zainut.

Baca juga: Wamenag dukung upaya pengembalian aset First Travel

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019