• Beranda
  • Berita
  • Seorang lulusan Universitas Negeri Padang buka usaha Rumah Quran

Seorang lulusan Universitas Negeri Padang buka usaha Rumah Quran

26 November 2019 17:29 WIB
Seorang lulusan Universitas Negeri Padang buka usaha Rumah Quran
Rumah Quran rintisan seorang lulusan Universitas Negeri Padang. ANTARA/pri.

Mahasiswa lulusan Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (UNP) memilih membuka usaha Rumah Quran di Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Padang, Sumatra Barat.

Kepala Rumah Quran Tira Oktafianni di Padang, Selasa, mengatakan tujuan mendirikan Rumah Quran agar sebagai wadah untuk belajar membaca, memahami dan menghapal Quran bagi siapa saja yang ingin bergabung.

Ia juga mengatakan biaya pendaftaran di Rumah Quran hanya Rp25 ribu dan biaya bulanan Rp100 ribu per orang, kata dia.

Menurutnya usaha Rumah Quran merupakan salah satu investasi yang menjanjikan, tidak hanya di dunia namun juga di akhirat. Karena saat ini usaha Rumah Quran banyak diminati dan mengajarkan orang tentang Al Quran tentu mendapatkan pahala.

"Setiap bulan setidaknya kita selalu buka kelas yakni satu kelas sampai dua kelas baru," kata dia.

"Rumah Quran ini masih baru, yakni berdiri sejak pertengahan 2018, tepatnya pada Agustus 2018," ujar dia.

Baca juga: Pengembangan rumah tahfidz di Sumsel terus dimaksimalkan

Baca juga: Pertama kalinya Tana Toraja tuan rumah STQH


Jumlah murid di Rumah Quran sudah mencapai 120 murid, namun banyak yang terkendala dengan jadwal sekolah. Selain itu, ada juga yang fokus belajar untuk persiapan ujian nasional.

Jumlah murid di Rumah Quran didominasi oleh siswa dari sekolah dasar islam tahfiz (SDIT) Padang dan mahasiswa UNP yang ingin belajar mengaji dan menghafal Quran.

"Murid tersebut berasal dari berbagai wilayah di Kota Padang seperti dari Lubuk Buaya, Tabing, Gunung Sariak, Siteba, Gunung Pangilun, Air Tawar Timur dan Air Tawar Barat, Tunggul Hitam dan daerah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu," kata dia menerangkan.

Ia juga mengatakan di Rumah Quran tidak hanya untuk anak-anak, namun untuk semua kalangan yang berkeinginan untuk mempelajari Al Quran, bahkan murid di Rumah Quran saat ini mulai dari umur empat tahun hingga umur 60an.

"Tetapi memang lebih didominasi oleh anak-anak," ujar dia.

Baca juga: Warga Sigar Penjalin Lombok Utara punya Rumah Quran

Baca juga: Polisi Malaysia tangkap tujuh remaja pembakar pusat tahfiz


Selain itu, ia juga menambahkan terkait kegiatan yang sering diadakan di Rumah Quran seperti memperbaiki bacaan Quran, kegiatan menghafal Al Quran, belajar agama islam dan belajar bahasa Arab.

"Untuk gurunya kami menghadirkan para guru yang berkompeten di bidangnya, yakni mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam Pendidikan Ilmu Quran (STAIPIQ) dan beberapa mahasiswa dari UNP," kata dia.

Ia berharap ke depannya Rumah Quran tersebut terus berkembang dan melahirkan murid-murid penghafal Quran hingga 30 juz.

"Semoga semakin banyak lagi para orangtua yang mendaftarkan anaknya ke Rumah Quran," ujar dia.*

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019