Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jatim meninjau temuan situs berupa tumpukan batu bata merah dan sumur yang berada di wilayah Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.Selain tumpukan batu bata dalam lokasi itu juga ditemukan berapa tembikar tipis yang diduga berasal dari abad 12 sampai dengan abad 14
Arkeolog dari BPCB Trowulan Nugrohon di Sidoarjo, Selasa mengatakan di lokasi situs tersebut diprediksi merupakan sebuah permukiman karena struktur lapisan baru bata tidak begitu banyak hanya tiga sampai dengan empat lapis.
"Kami memprediksikan itu sebuah permukiman dan lokasinya cukup luas," katanya.
Ia mengatakan, lokasi situs yang berada di areal pertambakan membuat sebagian peninggalan itu banyak yang rusak karena terkikis oleh peradaban.
"Tidak jauh dari lokasi pondasi batu bata juga ditemukan sumur. Dan kami yakin ada beberapa sumur. Namun sumur itu entah masih ada atau tidak," katanya.
Menurutnya, pihaknya masih belum tahu apakah bisa dilakukan proses eskavasi atau tidak karena lokasi temuan struktur batu bata itu mepet dengan pemukiman warga.
"Kami dalami dulu karena untuk melakukan proses eskavasi harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Ia mengatakan, selain tumpukan batu bata dalam lokasi itu juga ditemukan berapa tembikar tipis yang diduga berasal dari abad 12 sampai dengan abad 14.
"Kami juga menemukan tembikar seperti itu dan sama dengan yang sudah kami temukan di Trowulan sebelumnya," kata Nugroho.
Sebelumnya, warga masyarakat Sedati menemukan situs berupa tumpukan batu bata merah yang berada di pinggir areal pertambakan.
Selain tumpukan batu bata, sekitar 500 meter ke arah selatan dari temuan pertama juga ditemukan sumur tua. Bahkan pecahan tembikar juga banyak ditemukan di sekitar sumur yang diduga peninggalan sejarah.
Baca juga: BPCB Trowulan siapkan ekskavasi lanjutan Situs Sekaran
Baca juga: BPCB Trowulan ekskavasi candi di Kediri
Baca juga: BPCB Trowulan siapkan rekomendasi situs di Tol Pandaan-Malang
Baca juga: BPCB kaji keaslian situs arca temuan petani Tulungagung
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019