Kalau lembaga-lembaga keuangan itu inginnya masuk dengan satu platform
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengunjungi Kementerian BUMN untuk membahas skenario pembiayaan jaringan jalan tol.
"Saya habis bertemu Plt. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha bapak Aditya Dhanwantara membahas mengenai skenario pembiayaan infrastruktur kita ke depan terutama di jaringan jalan tol," ujar Danang di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, target pemerintah sangat tinggi yakni membangun 2.500 Km jalan tol dan salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana membiayainya.
Baca juga: Pemerintah jajaki pendanaan Tol Padang-Pekanbaru ke Jepang
"Terutama kalau di sini bagaimana BUMN-BUMN bisa terus berpartisipasi sementara mereka sekarang sudah banyak asetnya dan mereka harus meningkatkan kekuatan modal mereka serta mencoba meningkatkan kemampuan dari lembaga-lembaga pembiayaan untuk memberikan utang kepada badan usaha tersebut," katanya.
Pembahasan skenario pembiayaan tersebut, menurut Danang, masih sangat awal dan bagaimana meningkatkan minat investor baik dalam negeri maupun asing untuk berpartisipasi di dalam dua hal, antara lain di pasar modal atau penyediaan modal serta penyediaan pinjaman.
Baca juga: BNI kontribusi 23,93 persen pembiayaan tol Malang Pandaan
"Kalau lembaga-lembaga keuangan itu inginnya masuk dengan satu platform. Ini yang mau didorong platform untuk penyedia-penyedia tol yang berasal dari BUMN," ujar Danang.
Seperti diketahui, lanjutnya, penyedia-penyedia jalan tol dari BUMN yakni Jasa Marga, Waskita, PT PP, Wika dan Hutama Karya.
"Bagi kami sangat baik kalau itu tidak hanya satu per satu, tapi secara bersama-sama BUMN itu menyediakan platform investasi baik dari sisi pinjaman maupun permodalan untuk mereka," katanya.
Baca juga: Jasa Marga raih pembiayaan sindikasi pembangunan tol Balikpapan-Samarinda
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019