"Kalau kita konsisten dan mengedepankan Trisakti yaitu tentang kedaulatan politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan maka kehidupan kondusif di Tanah Air akan dapat dicapai," kata dia di sela-sela kegiatan wisuda sarjana XVII dan wisuda perdana magister hukum Universitas Bung Karno (UBK) di Jakarta, Rabu.
Penerapan pemikiran Trisakti oleh masyarakat penting dilakukan terutama para generasi muda yang menimba ilmu di institusi pendidikan dan membawa nama besar sang proklamator.
Secara pribadi, politisi bernama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri tersebut mengaku memiliki pola pikir yang berbeda dengan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi liberal kapitalistik.
"Itu sebetulnya antitesa dari Trisakti. Akhirnya saya mengambil sikap untuk bagaimana ke depan. Jika kita meninggalkan ajaran Bung Karno maka jangan pakai nama UBK lagi," katanya.
Baca juga: Sinergi karakter dan Iptek kunci pembangunan SDM
Baca juga: Prabowo temui Rachmawati sampaikan hasil pertemuan dengan Megawati
Oleh karena itu, ke depan, anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI periode 10 April 2007 hingga 20 Oktober 2009 tersebut berpandangan apabila kondisi kebangsaan di Tanah Air lebih kondusif maka pengamalan pemikiran Bung Karno akan lebih cepat diterapkan.
"Karena kita tidak berada di dalam bentuk sistem antitesa," katanya.
Di sektor pendidikan, UBK terus berupaya mengamalkan pada generasi muda tentang pemikiran Bung Karno melalui mata kuliah.
Namun, diakuinya, penerapan pemikiran tadi di sektor pendidikan bukan perkara mudah serta membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan bisa seumur hidup. "Memang tidak mudah, tapi saya punya keyakinan akan bisa," katanya.
Misalnya, melalui dunia pendidikan dari 1.000 lulusan UBK setidaknya 10 persen dari mereka mampu mengamalkan dari pemikiran, wawasan dan ajaran sang proklamator bangsa.
Pada kesempatan yang sama, UBK Jakarta mewisuda sebanyak 784 sarjana dan magister pada wisuda program sarjana ke XVII serta wisuda perdana magister hukum yang dilaksanakan di Balai Sudirman, Jakarta.*
Baca juga: Rachmawati sarankan Prabowo fokus selesaikan persoalan bangsa
Baca juga: Rachmawati yakin pasangan capres 02 mampu hadapi debat terakhir
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019