"Ke depannya, kami sedang menyiapkan ke arah sana (koneksi 5G)," kata salah seorang pendiri JavaMifi, Suhartanto Raharjo, kepada media di Jakarta, Kamis.
Beberapa negara sudah menggelar jaringan 5G untuk data internet konsumen, antara lain Korea Selatan dan China untuk kawasan Asia serta Amerika Serikat.
JavaMifi menyatakan sudah berkunjung ke China beberapa waktu untuk melihat bagaimana 5G digunakan.
Meski pun belum mengumumkan target waktu, JavaMifi berencana menyediakan modem WiFi portabel yang memberikan pilihan agar pengguna dapat terhubung ke 5G ketika berada di negara yang sudah menyediakan jaringan tersebut.
"Kami ingin menyediakan perangkat yang mendukung jaringan 5G," kata Suhartanto.
JavaMifi per Oktober tahun ini tercatat memiliki sekitar 1 juta pelanggan, Korea Selatan merupakan negara terpopuler keempat berdasarkan data penyewaan modem mereka yang sering dikunjungi wisatawan dari Indonesia.
Belum ada rincian lebih lanjut bagaimana modem tersebut akan menyediakan jaringan 5G. Selain jaringan, salah satu syarat terhubung ke 5G adalah ponsel yang memang sudah mendukung jaringan tersebut.
Beberapa merk yang sudah menyediakan ponsel versi 5G antara lain adalah Samsung, Huawei, Oppo untuk ponsel segmen premium.
Negara-negara maju di dunia sedang berlomba-lomba menyediakan jaringan generasi terbaru 5G baik untuk industri maupun konsumen. Prancis baru saja menetapkan harga untuk lelang spektrum yang akan digunakan untuk jaringan 5G, sebesar 2,17 miliar euro.
Baca juga: JavaMifi rencanakan produk dan layanan baru untuk 2020
Baca juga: JavaMifi rangkum lima destinasi wisata populer libur Lebaran 2019
Baca juga: JavaMifi hadirkan paket prabayar JavaMifi Pro
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019