• Beranda
  • Berita
  • BI: Stabilitas ekonomi RI terjaga meski kondisi global memburuk

BI: Stabilitas ekonomi RI terjaga meski kondisi global memburuk

28 November 2019 21:16 WIB
BI: Stabilitas ekonomi RI terjaga meski kondisi global memburuk
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/5/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Bank Indonesia menyebut stabilitas ekonomi Indonesia tahun 2019 tetap terjaga karena kuatnya sinergi kebijakan ekonomi nasional dan bauran kebijakan BI yang diarahkan untuk mendorong pertumbuhan meski perekonomian global memburuk.

"Kita bersyukur di tengah buruknya ekonomi global, kinerja dan prospek ekonomi cukup baik. Stabilitas terjaga, momentum pertumbuhan berlanjut, sementara sejumlah negara mengalami resesi atau bahkan krisis," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam pertemuan tahunan 2019 di Jakarta, Kamis.

Ia optimistis pertumbuhan ekonomi yang baik itu akan meningkat tahun 2020 ditopang permintaan domestik, konsumsi dan investasi.

Pertumbuhan yang membaik, lanjut dia, juga tercatat di sejumlah daerah di Tanah Air dengan proyeksi inflasi yang rendah sebesar 3,1 persen pada akhir 2019 dan diyakini terkendali sesuai sasaran 3 plus minus 1 persen 2020.

Perry menyebut rendahnya inflasi selama lima tahun terakhir mendukung daya beli masyarakat.

Sedangkan perkembangan rupiah, lanjut dia, juga menguat tahun ini dan akan bergerak stabil tahun 2020.

"Disamping kebijakan BI, stabilitas rupiah didukung terjaganya keseimbangan neraca pembayaran dan cadangan devisa meningkat," imbuhnya.

Perry mengungkapkan tiga kunci yang bisa dilakukan menghadapi situasi ekonomi global yakni sinergi, transformasi dan inovasi.

Ia menjelaskan transformasi ekonomi ditingkatkan agar pertumbuhan lebih tinggi lagi dan sumber pertumbuhan dalam negeri akan dikembangkan seperti manufaktur, pariwisata, maritim, pertanian, dan UMKM.

Perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia, lanjut dia, juga akan dipercepat.

Sedangkan ekspor didorong melalui perdagangan internasional di antara kawasan termasuk menyasar pasar negara baru.

"Inovasi digital kami kembangkan sebagai sumber pertumbuhan sekaligus mendorong inklusi ekonomi dan keuangan melalui pengembangan dan integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital dalam unicorn nasional di berbagai segmen," katanya.


Baca juga: BI waspadai sejumlah tantangan pengganggu stabilitas keuangan
Baca juga: Pengamat: stabilitas ekonomi jangka pendek harus diperhatikan
Baca juga: KSSK terus perkuat koordinasi kebijakan jaga stabilitas ekonomi

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019