Pada pertandingan Liga 1 yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) tersebut, Macan Kemayoran menang tipis 1-0 berkat gol semata wayang pemain pengganti Joan Tomas Campasol.
"Berapa persen ball possession Persipura? Mungkin 65-68 persen. Tapi berapa bola yang jadi shot on goal? Hanya satu pada masing-masing babak. Kami punya kira-kira 39 persen penguasaan bola, tapi kami mampu menciptakan 11 shot on goal," kata Edson pada konferensi pers purnalaga.
"Kami tidak memainkan sepak bola indah, tetapi kami bermain untuk mendapatkan poin," kata juru taktik asal Brasil itu.
Pada laga tersebut, Edson memainkan dua pemain muda sebagai pemain pengganti, yakni Resky Fansi dan Adrianus Dwiki. Ia mengakui dirinya menyenangi permainan pemain-pemain muda dan ingin memberikan menit bermain kepada mereka.
"Mereka awalnya gemetaran, sakit perut. Tapi saya suruh, "Ayo bermain, taklukkan rasa takutmu," kata Edson.
Dalam laga itu, Resky dimainkan sebagai gelandang, setelah sebelumnya mengisi posisi bek kiri. Hal itu diakui Edson sebagai salah satu cara menerapkan sepak bola modern, di mana seorang pemain harus bisa menempati berbagai posisi.
"Kita ada di (tahun) 2019. Para pemain harus dapat bermain di beberapa posisi. Pada laga ini saja saya mendorong Ryuji Utomo bermain sebagai gelandang bertahan," tutur pelatih ketiga Persija pada musim ini tersebut.
Dengan kemenangan ini, Persija menghuni peringkat ke-11 dengan koleksi 38 poin. Selanjutnya Persija akan dijamu Bhayangkara FC pada 4 Desember.
Baca juga: Pelatih Persipura puas dengan penampilan pasukannya saat lawan Persija
Baca juga: Kemenangan tipis atas Persipura jadi kado ulang tahun Persija
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019