Syaharani membawakan lagu-lagu dari album mini "Aloha!" yang baru rilis tahun ini seperti "Kiranya" dan "Apa Daya" yang disebutnya cocok untuk "joget tipis-tipis" karena mengawinkan genre swing dan reggae.
Syaharani and Queenfireworks adalah salah satu penampil hari pertama yang menghentak panggung di kawasan Pelabuhan Biru di tepi bendungan.
Hujan yang mengguyur dan membuat penonton sedikit berpencar, sebagian menyaksikan sambil berteduh, tak berpengaruh sedikit pun pada kelincahan Syaharani di panggung yang meloncat ke sana sini.
"Kita sama-sama cuci sepatu, becek buat musik biasa, hujan sahabat kita!" ujar Syaharani yang berjingkrak-jingrak di panggung.
Baca juga: Kolaborasi Syaharani dan Craig Burton di Berlin, Jerman
Baca juga: Syaharani tak tertarik buat lirik bahasa gaul
Derasnya hujan yang turun di kawasan Waduk Jatiluhur pada Sabtu petang memang membuat tanah di sekitar International Jatiluhur Jazz Festival jadi berlumpur.
Di sela lagu, Syaharani selalu mengajak penonton mengobrol sambil menyelipkan pesan-pesan positif. Ia mengatakan setiap orang bisa memilih banyak medium untuk mengekspresikan perasaannya, mulai dari memberi bunga hingga membawakan sebuah lagu.
Sebagai musisi yang mendapat kesempatan jadi bintang tamu di acara jazz pertama di Jatiluhur, Syaharani menyatakan rasa bangga menjadi bagian dari festival musik baru ini.
"Keren banget dan ini akan jadi tempat yang sangat indah nantinya, kita jaga kebersihan ya," katanya dengan gaya ceria.
Dia juga mengungkapkan kesan-kesannya setelah mengunjungi Purwakarta untuk kedua kali.
"Kotanya getting better, getting nice, semoga nanti pemerintah daerah tetap mendukung acara musik berkualitas."
Acara yang digelar pada 30 November dan 1 Desember 2019 dan menampilkan musikus lokal dan mancanegara itu diinisiasi Perusahaan Umum Jasa Tirta II dan didukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Sejumlah musisi lokal dan internasional yang tampil di antaranya Dwiki Dharmawan World Peace feat Steve Thornton, Kamal Musallam dan Wizzy, Java Jive, Mus Mujiono, Krakatau, 57kustik, Moccondoss 40, Selaawi Ethnic Ensemble, Saratuspersen Band, Ermy Kullit, Indro Hardjodikoro, Marcell, Via Vallen hingga Zaskia Gotik.
Baca juga: Ermy Kullit dan Mus Mujiono awali Jatiluhur Jazz dengan nostalgia
Baca juga: Jatiluhur Jazz bawa dampak positif untuk perekonomian Purwakarta
Baca juga: Jatiluhur Jazz Festival perdana di Purwakarta resmi dibuka
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019