menghantam pembatas ketinggian di jalan tersebut.
Petugas menderek truk mogok yang menimbulkan kemacetan itu. Bahkan kemacetan terjadi selama beberapa jam pada Senin.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Erwansyah mengatakan hal tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB akibat ketidaktahuan petugas yang menderek truk kontainer tersebut terhadap jalur evakuasi.
"Semestinya lewat 'flyover' (jembatan layang) Grogol, tapi sama sopir derek 'dilewatin' jalur bawah yang biasa hanya dilintasi Transjakarta," kata Erwansyah.
Ada kemungkinan petugas derek belum paham kondisi jalan. Kemungkinan petugas tidak mengetahui bahwa jalur bawah jembatan layang Grogol tidak bisa dilewati kendaraan besar.
"Akhirnya 'nyangkut' kontainernya, segera kami evakuasi, petugas Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas ada di lapangan," kata Erwansyah.
Baca juga: KAI merugi Rp808 juta akibat tronton mogok
Baca juga: Tronton mogok di rel kereta api masih sulit dievakuasi
Petugas derek, Slamet mengatakan, akibat kecelakaan tersebut, ia menunggu bantuan petugas lainnya untuk mengevakuasi truk kontainer yang didereknya.
Slamet mengaku tidak menyadari ada tiang pembatas ketinggian. Sopir truk kontainer juga tidak memberi aba-aba ketika pembatas ketinggian.
"Sopir tidak kasih aba-aba saat mobil derek hendak melintas bawah tiang," kata Slamet.
Akibat kecelakaan tersebut, dua ruas Jalan Kyai Tapa dan satu ruas Jalan S. Parman tertutup badan truk. Kemacetan pun tidak dapat terelakan di perempatan lampu merah Grogol.
Kemacetan terjadi mulai dari Jalan S Parman arah Harmoni. Sebaliknya, kemacetan juga terjadi di Jalan Makaliwe Raya arah Jalan S Parman.
Transjakarta yang akan melintas ke jalur Kalideres-Harmoni terpaksa keluar jalur untuk menghindari jalan yang tertutup truk tronton.
Begitu pula dengan TransJakarta arah sebaliknya Harmoni-Kalideres, harus keluar jalur untuk menghindari kepala truk tronton.
Baca juga: Tronton bermuatan kertas terbakar di tol Jakarta-Cikampek
Baca juga: Tronton Pengangkut Bahan Pencuci Terguling di Tol
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
