"Drama lebih ke emosi, chemistry dan itu enggak bisa dibuat-buat. Jadi, emosi dan chemistry itu harus dibangun," ujar dia di Jakarta, Senin.
Cara yang biasa Tanta lakukan, mencari celah untuk menjaga komunikasi dengan lawan main, banyak mengobrol di luar syuting dan perlahan satu sama lain akan saling memahami.
"Cari celah untuk tetap komunikasi, banyak-banyak mengobrol. Akhirnya kita (para aktor) bisa mengerti dan saling memahani di scene akting," kata Tanta.
Tanta belakangan ini menyelesaikan film "Darah Daging" yang bergenre drama-laga. Film ini bercerita tentang persaudaraan, kekeluargaan, cinta dan kasih sayang seorang ibu pada anak-anaknya dan sebaliknya. Di sana Tanta berperan sebagai tokoh antagonis.
"Film yang full action tetapi diimbangi dengan unsur drama, jadi enggak cuma actionnya saja yang bisa dinikmati, tapi sisi penceritanya juga," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, sutradara Sarjono Sutrisno mengungkapkan, film ini menjadi bukti seberapa jauh seorang anak rela untuk berkorban demi ibunya. Lebih jauh, menurut dia, kekuatan akting para aktor juga menjadi poin utama film ini.
Baca juga: Tanta Ginting pilih main film "action" ketimbang horor
Baca juga: Film "Darah Daging" rilis trailer resmi kedua
Baca juga: Cerita bangun "chemistry" aktor hingga kunci film "Darah Daging"
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019