Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Genman Suhefti Hasibuan, Selasa, mengatakan, korban bernama Nawardi (25) diserang beruang madu (Helarctos malayanus) sekitar pukul 15.00 WIB Senin (2/12), di kebunnya. Diketahui di beberapa bagian tubuh Nawardi terdapat bekas luka cakaran.
"Korban diserang beruang madu betina saat berkebun, korban baru dievakuasi sembilan jam usai diserang, saat ini korban sudah dikebumikan," ujar Hasibuan.
Baca juga: Dua ekor hewan kurban milik warga diterkam beruang madu
Menurut dia tim Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumatera Selatan sudah mengunjungi rumah duka untuk mengecek kondisi korban sekaligus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meredam kekhawatiran warga setempat.
Tim juga akan mensosialisasikan strategi penanggulangan konflik satwa sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 48/2008 tentang Penanggulangan Konflik Manusia Dengan Satwa Liiar dan menjaga lokasi kejadian untuk memastikan beruang madu itu sudah kembali ke hutan terdekat habitatnya.
Baca juga: Anak beruang madu diserahkan warga ke BKSDA Sampit
Sementara Kasi Konservasi Seksi Wilayah III, Aziz Abdul Latif, menambahkan tim BKSDA segera terjun ke lokasi untuk mengidentifikasi serangan beruang madu, lokasi sendiri jaraknya 30 kilometer dari pemukiman dan diduga masih berada di kawasan hutan lindung.
"Kami sudah mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi dan hutan lindung sementara kami menuju lokasi besok, Rabu (4/12)," jelas Aziz dari OKU.
Baca juga: Dua ekor beruang madu terjerat perangkap babi di Aceh Barat Daya
Terkait identifikasi, ia memungkinkan pemasangan perangkap kamera untuk memeriksa gejala serangan, menurut dia beruang madu cenderung menghindar saat bertemu manusia, namun terhadap serangan itu bisa jadi korban dan beruang berpapasan tidak sengaja dengan posisi saling melihat.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019